Bandung Siaga AIDS! Mahasiswa Bergerak Sebagai Garda Terdepan dengan Teknologi

Bandung, Jawa Barat, mencatatkan angka kasus AIDS yang mengkhawatirkan. Data terbaru menunjukkan kota ini sebagai penyumbang kasus positif AIDS terbanyak di Jawa Barat, mencapai 190 kasus pada Oktober 2023. Situasi ini memicu keprihatinan berbagai pihak, termasuk Pemerhati Kesehatan Masyarakat, Dede Farhan Aulawi.

Dalam Training Duta Anti HIV/AIDS Kota Bandung yang diinisiasi VIVAERA Indonesia, Dede Farhan menekankan pentingnya tindakan nyata. Ia menyerukan agar tantangan kesehatan di era digital dijawab dengan solusi inovatif.

"Saya mengapresiasi inisiatif VIVAERA Indonesia dalam upaya menurunkan angka HIV/AIDS di Bandung," ujarnya. "Ada panggilan hati dan tanggung jawab moral untuk membantu program Pemerintah dalam menanggulangi masalah ini."

Acara ini melibatkan puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung Raya, yang kemudian didaulat menjadi Duta Anti HIV/AIDS. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperluas jangkauan edukasi dan pencegahan, khususnya di kalangan generasi muda.

Para Duta HIV/AIDS memiliki peran penting sebagai agen perubahan. Tugas mereka meliputi edukasi tentang bahaya HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahan, serta mengampanyekan perilaku hidup sehat dan menjauhi penyalahgunaan narkoba, terutama narkoba suntik. Kehadiran para duta ini menjadi angin segar mengingat keterbatasan personel petugas kesehatan.

Dede Farhan juga memaparkan bagaimana teknologi di era digital dapat dimanfaatkan untuk melawan penyebaran HIV/AIDS. Potensi Artificial Intelligence (AI) untuk analisis data kesehatan, wearable devices untuk pemantauan kesehatan real-time, aplikasi mobile untuk edukasi, blockchain untuk keamanan data pasien, hingga Internet of Things (IoT) untuk pengumpulan data kesehatan secara langsung, adalah beberapa contohnya.

"Teknologi memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang kesehatan masyarakat," tegasnya. "Penggunaan teknologi dalam kesehatan masyarakat menawarkan banyak manfaat, seperti peningkatan akses terhadap informasi, pengumpulan data yang lebih akurat, dan efisiensi dalam pelaksanaan program kesehatan."

Dengan adanya para Duta Anti HIV/AIDS yang berpengetahuan dan bersemangat, serta pemanfaatan teknologi yang semakin canggih, diharapkan Kota Bandung dapat segera keluar dari status darurat AIDS dan menekan angka kasus secara signifikan. Kolaborasi seperti yang dilakukan VIVAERA Indonesia menjadi contoh nyata dalam menjawab tantangan kesehatan di era disrupsi.

Scroll to Top