Perombakan Jajaran Direksi dan Komisaris GoTo: Apa Dampaknya?

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan perubahan signifikan dalam susunan kepemimpinannya. Beberapa Direktur dan seorang Komisaris telah mengajukan pengunduran diri, sebuah langkah yang terjadi setelah publikasi laporan kinerja kuartal I 2025.

Nama-nama yang mengundurkan diri termasuk Wakil Presiden Direktur Thomas Husted, Direktur dan Head of External Affairs Nila Marita, Chief Corporate Officer Pablo Malay, dan Komisaris Garibaldi Thohir.

Meskipun mundur dari posisi Wakil Presiden Direktur, Thomas Husted tetap akan memberikan kontribusi di unit bisnis Financial Technology (Fintech) Perseroan sebagai Presiden GoTo Financial. Sementara itu, Pablo Malay dinominasikan sebagai komisaris dan menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Nila Marita memilih mengejar minat di luar perusahaan, sedangkan Garibaldi Thohir fokus pada bisnis keluarga.

Analis pasar menilai pengunduran diri ini adalah hal yang umum terjadi di perusahaan terbuka seperti GOTO. Keputusan akhir mengenai pengangkatan dan pemberhentian Direksi serta Komisaris akan ditentukan dalam RUPS. Perubahan dalam jajaran kepemimpinan GOTO bukanlah hal baru dan sering terjadi setiap tahun.

Pengumuman ini muncul setelah GOTO melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2025 yang menggembirakan. Kerugian bersih perusahaan menyusut 61 persen year-on-year (yoy), dan kerugian usaha turun hampir 80 persen yoy, mencapai kinerja terbaik sepanjang sejarah perusahaan.

GOTO juga mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp 393 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Arus kas dari aktivitas operasional juga positif sebesar Rp 301 miliar pada periode yang sama.

Kinerja ini sejalan dengan target EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp 1,4 triliun – Rp 1,6 triliun untuk sepanjang tahun 2025. Capaian profitabilitas di kuartal pertama sudah mencapai 25 persen dari target, memberikan sinyal positif bagi investor untuk fokus pada fundamental dan profitabilitas GOTO sebagai pertimbangan investasi.

Fundamental perusahaan dinilai semakin kuat, didukung oleh kinerja positif dari kedua unit bisnisnya. Inovasi produk dan pengendalian biaya menjadi pendorong profitabilitas. Arus kas operasional yang positif mencerminkan profitabilitas operasional yang baik, keberlangsungan usaha yang lebih terjamin, dan kondisi keuangan yang jauh lebih sehat.

Scroll to Top