Masa depan kesehatan global menghadapi tantangan berat: virus. Kemampuan adaptasi virus yang pesat, diperburuk oleh aktivitas manusia yang merusak lingkungan, meningkatkan risiko penularan dari hewan ke manusia. Kesiapsiagaan terhadap ancaman virus, variasi pandemi, dan potensi serangan bioterorisme menjadi prioritas utama.
Lebih dari sekadar wabah alami, ancaman bioterorisme, yang bahkan bisa menggunakan rickettsia, bakteri, fungi, atau protozoa, menghantui. Mikroorganisme penyebab penyakit menular adalah ancaman nyata non-militer yang memerlukan kewaspadaan.
Skenario pandemi global menunjukkan betapa krusialnya persiapan. Vaksin dapat diproduksi dan didistribusikan dalam waktu singkat, namun dampak jangka panjang seperti pneumonia dan gangguan neurologis tetap menjadi perhatian. Kecanggihan bioteknologi, meski membawa kemajuan, juga berpotensi disalahgunakan sebagai senjata biologis oleh teroris atau individu radikal.
Kecerdasan buatan (AI) membantu mendeteksi pola penyebaran penyakit lebih dini. Teknologi genomik mempercepat identifikasi mutasi virus, mempercepat pengembangan vaksin dan obat.
Untuk mengantisipasi ancaman ini, penggabungan keahlian intelijen dan medis dalam bidang Intelijen Kesehatan (Medical Intelligence) menjadi penting. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi dini dan pencegahan potensi ancaman terhadap keamanan masyarakat dan pertahanan negara.
Pelatihan Intelijen Kesehatan dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memahami dan mengantisipasi penyalahgunaan senjata biologi, baik oleh negara maupun aktor non-negara.
Subjek Pembahasan:
- Perspektif Senjata Biologis Berbasis Bioteknologi
- Wabah Alami & Wabah Tidak Alami
- Bioterorisme, Biosekuriti & Biodefense
- Target & Skala Operasi Senjata Biologi
- Sebaran Vektor & Non Vektor
- Konvensi Senjata Biologi dan Toxin 1972
- Intelijen Kesehatan Berbasis Bukti (Evidence Based)
Informasi lebih lanjut:
- Pak Tata : 0815 7897 7777
- Ibu Ines : 0813 2498 5928