Pakistan Siap Gunakan Semua Kekuatan, Termasuk Nuklir, Jika India Agresi

Ketegangan antara Pakistan dan India kembali memanas setelah serangan teror yang menewaskan puluhan wisatawan di Kashmir. Duta Besar Pakistan untuk Rusia menegaskan bahwa negaranya siap merespons dengan segala cara, termasuk dengan senjata nuklir, jika India melakukan agresi militer atau mengganggu pasokan air vital.

Diplomat tersebut menyatakan bahwa intelijen Pakistan memiliki bukti rencana serangan dari India, yang menuduh Pakistan mendukung terorisme lintas batas. Ia mengklaim bahwa dokumen yang bocor mengindikasikan adanya rencana serangan ke wilayah tertentu di Pakistan.

Pakistan menegaskan akan menggunakan seluruh spektrum kekuatan, baik konvensional maupun nuklir, jika India melakukan agresi. Posisi Pakistan terkait Perjanjian Air Indus juga ditegaskan kembali, di mana upaya untuk merebut, menghentikan, atau mengalihkan air akan dianggap sebagai tindakan perang dan akan direspon dengan kekuatan penuh.

Meskipun demikian, Pakistan menekankan pentingnya de-eskalasi mengingat kedua negara memiliki senjata nuklir. Pakistan menyerukan investigasi netral dan kredibel atas serangan teror di Kashmir, dan berharap negara-negara seperti China dan Rusia dapat berpartisipasi.

Sebelumnya, India telah mengurangi staf di Komisi Tinggi Pakistan, mengusir diplomat, menutup perbatasan darat, dan menangguhkan layanan visa bagi warga negara Pakistan. Pakistan merespons dengan tindakan balasan. India juga mengumumkan tindakan lebih lanjut untuk menurunkan hubungan dagang dengan Pakistan.

Serangan teror terjadi di Lembah Baisaran, yang diklaim oleh kelompok militan The Resistance Front (TRF). Polisi di Kashmir telah mengidentifikasi tiga tersangka, termasuk dua warga negara Pakistan.

Scroll to Top