Purnawirawan TNI Pertanyakan Kelayakan Gibran sebagai Wakil Presiden

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, menyatakan keraguannya atas kemampuan Gibran Rakabuming Raka untuk menduduki kursi wakil presiden. Usai diskusi di Jakarta Pusat, Slamet menegaskan pentingnya sosok wakil presiden yang berkualitas, mengingat besarnya bangsa Indonesia.

Slamet, bagian dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, menilai ada kejanggalan jika posisi strategis tersebut dipegang oleh individu yang kurang cakap dalam mengelola negara. Ia mengkritik wakil presiden saat ini sebagai hasil dari proses yang keliru dan menyebut Gibran tidak memenuhi kriteria seorang negarawan. Menurutnya, seorang negarawan harus berpegang pada Pancasila, yakni beriman, berilmu, adil, dan beradab, serta memiliki nasionalisme, etika, dan budaya yang kuat. Slamet khawatir jika kriteria ini diabaikan, bangsa ini akan dirugikan.

Tempo telah mencoba menghubungi Staf Khusus Wakil Presiden Gibran, Tina Talisa, untuk meminta tanggapan, namun belum mendapat respons hingga berita ini ditayangkan.

Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI telah menyampaikan pernyataan sikap terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, termasuk tuntutan pencopotan Gibran sebagai wakil presiden. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayjen (Purn) Soenarko, menjelaskan tuntutan ini didasari oleh pelanggaran hukum dalam proses pencalonan Gibran di Mahkamah Konstitusi, yang dinilai sebagai preseden buruk bagi bangsa.

Pernyataan sikap Forum Purnawirawan TNI berisi delapan butir tuntutan, ditandatangani oleh ratusan purnawirawan dari berbagai pangkat dan diketahui oleh mantan wakil presiden Try Sutrisno.

Scroll to Top