Stunting Jadi Perhatian Utama Presiden, Dana Desa Jadi Kunci

DENPASAR, BALI – Pemerintah pusat menaruh perhatian besar pada masalah stunting di Indonesia. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama. Intervensi yang tepat dan upaya pengentasan stunting menjadi sangat penting untuk masa depan generasi penerus bangsa.

"Kita tidak ingin lagi ada anak-anak yang mengalami stunting," ujar Wakil Menteri tersebut dalam sebuah seminar nasional di Bali. Ia menekankan pentingnya asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan balita agar kesehatan mereka terjaga dan anak-anak dapat belajar dengan optimal.

Kementerian Desa berkomitmen untuk mengalokasikan dana desa secara konsisten dalam upaya pengentasan stunting. Perangkat desa diharapkan dapat memberikan perhatian lebih dan mengalokasikan dana yang cukup untuk mengatasi masalah stunting serta berbagai penyakit lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) menambahkan bahwa percepatan penurunan stunting memerlukan inovasi, teknologi, dan kolaborasi dari berbagai pihak. Penguatan fondasi kesehatan masyarakat di tingkat desa, termasuk pengendalian penyakit, menjadi kunci untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

Meskipun prevalensi stunting telah menurun dalam sepuluh tahun terakhir, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan angka 21,5 persen. Angka ini masih di atas target yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Adinkes, sebagai mitra pemerintah, terus mendorong perangkat desa untuk melakukan kontrol terhadap stunting melalui berbagai inovasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Generasi Maju Bebas Stunting Award 2025 untuk mendorong Dinas Kesehatan melakukan inovasi dalam pencegahan stunting. Penghargaan ini meliputi berbagai kategori, seperti inovasi pengolahan pangan lokal, penggunaan kolaborasi lintas sektor dan teknologi informasi, serta pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan ASI.

Pemerintah Provinsi Bali juga mendukung penuh upaya pencegahan dan pengentasan stunting. Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, menekankan pentingnya desa-desa peduli kesehatan yang menempatkan isu kesehatan sebagai prioritas utama dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sinergisitas program, sumber daya, dan dana di desa akan mempermudah upaya menuju keluarga sehat dan mandiri.

Tantangan kesehatan masyarakat desa sangat kompleks, termasuk akses terbatas ke layanan dasar kesehatan, kurangnya tenaga medis, penyakit menular dan tidak menular, serta gizi buruk dan stunting. Oleh karena itu, sosialisasi berbasis kearifan lokal, dukungan pemberdayaan, kolaborasi, dan prioritas penggunaan dana desa dalam penyediaan layanan dasar kesehatan sangat diperlukan untuk mewujudkan desa yang sehat, kuat, dan sejahtera.

Scroll to Top