TEL AVIV – Serangan mendadak dari Yaman mengguncang Israel ketika sebuah rudal balistik menghantam area Bandara Internasional Ben Gurion. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur jalan dan kendaraan, serta mengganggu operasional penerbangan.
Militer Israel mengakui kegagalan sistem pertahanan mereka dalam mencegat rudal tersebut, meskipun telah dilakukan beberapa upaya. Investigasi mendalam tengah dilakukan untuk mencari tahu penyebab kegagalan ini. Laporan dari petugas medis menyebutkan delapan orang mengalami luka-luka akibat serangan ini.
Kelompok Houthi Yaman, yang aktif menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di Gaza, menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan bandara utama Israel tersebut.
Serangan Israel yang berkepanjangan di Gaza telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang signifikan, dengan puluhan ribu orang tewas, termasuk sejumlah orang yang meninggal akibat kelaparan akibat blokade.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengeluarkan peringatan keras kepada maskapai penerbangan, menyatakan bahwa Bandara Ben Gurion "tidak lagi aman untuk perjalanan udara."
Akibat serangan ini, penerbangan di bandara yang terletak di pusat Israel tersebut sempat ditangguhkan dan dialihkan. Akses menuju bandara juga sempat ditutup, dan perjalanan kereta api menuju lokasi tersebut dihentikan sementara.
Sirene peringatan meraung di seluruh wilayah Israel tengah, memaksa banyak warga mencari perlindungan di tempat-tempat yang aman.
Video yang beredar menunjukkan dampak rudal yang menghantam jalan di dalam perimeter bandara, dengan puing-puing berserakan di sekitarnya.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan melakukan pembalasan yang setimpal. "Siapa pun yang menyerang kami, akan kami balas tujuh kali lipat," ujarnya.
Benny Gantz, tokoh politik Israel, menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan rudal tersebut, meskipun tanpa memberikan bukti konkret. Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap Israel akan memicu reaksi keras di Teheran.
Yair Golan, tokoh oposisi, menyoroti dampak perang yang berkepanjangan terhadap warga Israel, termasuk jutaan orang yang harus berlindung, kematian sandera di Gaza, dan beban ekonomi yang berat bagi keluarga dan pasukan cadangan. Ia mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera memulangkan sandera dan mengakhiri perang.
Serangan Houthi terus berlanjut meskipun militer Amerika Serikat gencar melakukan serangan udara di Yaman. Media yang dikelola Houthi melaporkan adanya serangan udara AS lainnya di Yaman.
Pesawat tempur AS melancarkan beberapa serangan di berbagai distrik dan provinsi di Yaman. Belum ada informasi pasti mengenai jumlah korban jiwa akibat serangan-serangan tersebut.