Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan harapan agar penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak diperlukan. Pernyataan ini muncul di tengah konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, yang dimulai sejak Februari 2022.
Putin menekankan bahwa Rusia belum merasa perlu untuk menggunakan senjata semacam itu dan berharap situasinya tidak akan mengarah ke sana. Ia juga menyinggung adanya upaya provokasi yang bertujuan agar Rusia melakukan kesalahan.
"Kami memiliki kekuatan dan sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan apa yang dimulai pada tahun 2022, demi kepentingan Rusia," tegas Putin.
Lebih lanjut, Putin meyakini bahwa rekonsiliasi antara Rusia dan Ukraina adalah sesuatu yang "tidak dapat dihindari," meskipun proses ini mungkin membutuhkan waktu mengingat "tragedi" yang terjadi selama konflik bersenjata yang masih berlangsung.
Di sisi lain, Rusia mengumumkan bahwa Presiden China, Xi Jinping, akan mengunjungi Moskow untuk kunjungan resmi. Kunjungan ini bertepatan dengan perayaan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.
Xi Jinping dijadwalkan berada di Moskow pada 7-10 Mei atas undangan Vladimir Putin. Kedua pemimpin akan membahas isu-isu penting terkait hubungan bilateral, serta masalah internasional dan regional yang mendesak. Sejumlah dokumen bilateral antar pemerintah dan departemen juga direncanakan akan ditandatangani.
Putin sebelumnya menyebutkan bahwa Xi akan menjadi tamu utama dalam perayaan 9 Mei yang memperingati kemenangan dalam Perang Dunia II, yang di Rusia dikenal sebagai Perang Patriotik Raya.
Hari Kemenangan, yang diperingati setiap tanggal 9 Mei, adalah hari libur penting di Rusia dan beberapa negara bekas Soviet untuk mengenang penyerahan diri Nazi Jerman. Perayaan ini biasanya dimeriahkan dengan parade militer tahunan di Lapangan Merah, Moskow, yang juga dihadiri oleh para pemimpin asing.