Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat pasca insiden penembakan di Pahalgam, Kashmir yang menelan korban jiwa. India menuding keterlibatan Pakistan, yang dibantah keras oleh Islamabad. Situasi ini membawa kedua negara ke ambang konflik bersenjata.
Di tengah eskalasi, Angkatan Laut India menggelar latihan peluncuran rudal Brahmos dari sejumlah kapal perang di Laut Arab. Sementara itu, pejabat Pakistan mengklaim adanya indikasi aksi militer dari India dalam waktu dekat. Lantas, bagaimana perbandingan kekuatan militer kedua negara?
Kekuatan Militer India
India menempati peringkat ke-4 sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia, berdasarkan data Global Fire Power. Negeri Bollywood ini mengalokasikan anggaran pertahanan sebesar US$75 miliar dan memiliki armada udara yang mumpuni dengan total 2.229 pesawat.
Rincian kekuatan udara India meliputi 513 pesawat tempur, 130 helikopter serang, 270 pesawat angkut, 351 pesawat latih, 74 pesawat misi khusus, 6 pesawat tanker, 899 helikopter (termasuk 80 helikopter serang).
Di darat, India memiliki 4.201 tank, 148.594 kendaraan, 100 unit artileri self-propelled, sejumlah artileri tarik, dan 264 unit artileri roket.
Armada laut India diperkuat oleh 2 kapal induk, 13 kapal perusak, 14 fregat, 18 korvet, 35 kapal patroli, dan 18 kapal selam.
Yang terpenting, India memiliki senjata pemusnah massal berupa bom nuklir.
Kekuatan Militer Pakistan
Pakistan berencana meningkatkan anggaran pertahanannya hingga mencapai US$8,19 miliar pada tahun fiskal 2025-2026.
Untuk kekuatan udara, Pakistan memiliki 328 pesawat tempur, 90 pesawat serang, 565 pesawat latih, 27 pesawat misi khusus, 4 pesawat tanker, 64 pesawat angkut, 373 helikopter (termasuk 57 helikopter serang).
Angkatan Darat Pakistan diperkuat dengan 2.627 tank, 17.516 kendaraan, 662 artileri self-propelled, 2.629 artileri tarik, dan 600 unit artileri roket.
Angkatan Laut Pakistan memiliki 9 fregat, 9 korvet, 69 kapal patroli, 8 kapal selam, dan 3 kapal penyapu ranjau.
Sama seperti India, Pakistan juga memiliki senjata nuklir, sehingga konflik antara kedua negara berpotensi menjadi malapetaka global.
