Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dengan tegas menolak tawaran bantuan militer dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memerangi perdagangan narkoba di negaranya. Penolakan ini disampaikan Sheinbaum setelah percakapan telepon dengan Trump pada Sabtu (3/5/2025).
Sheinbaum mengungkapkan bahwa Trump menawarkan untuk mengirimkan pasukan AS guna membantu mengatasi kejahatan terorganisir. Namun, Sheinbaum dengan jelas menyatakan bahwa kehadiran militer asing di tanah Meksiko adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.
"Kami tidak akan pernah menerima tentara AS di wilayah kami," tegas Sheinbaum. "Saya katakan kepadanya, ‘Tidak, Presiden Trump, wilayah kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak dapat diganggu gugat, kedaulatan kami tidak untuk dijual.’"
Penolakan ini muncul setelah laporan bahwa Trump mendesak Meksiko untuk mengizinkan keterlibatan militer AS yang lebih dalam dalam perang melawan kartel narkoba. Trump dikabarkan mendesak agar militer AS mengambil peran utama dalam memerangi geng narkoba Meksiko yang memproduksi dan menyelundupkan fentanil ke AS.
Sejak menjabat, Trump telah berulang kali mengkritik Meksiko dan Kanada atas perdagangan narkoba, menuduh mereka membiarkan obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, masuk ke AS. Pemerintahannya bahkan mengaitkan dorongan untuk mengenakan tarif tinggi pada barang-barang Meksiko dan Kanada dengan masalah perdagangan fentanil.
Di sisi lain, Sheinbaum juga mendesak Trump untuk menghentikan perdagangan senjata lintas batas, yang telah berkontribusi pada gelombang kekerasan yang telah menewaskan ratusan ribu orang di Meksiko selama hampir dua dekade. Dia menambahkan bahwa Trump telah mengeluarkan perintah untuk mencegah senjata memasuki Meksiko dari AS.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan bahwa Trump sangat jelas bahwa Meksiko harus berbuat lebih banyak untuk memerangi geng dan kartel, dan AS siap untuk membantu dan memperluas kerja sama yang sudah ada. Organisasi teroris asing yang berbahaya terus mengancam keamanan bersama, dan narkoba serta kejahatan yang mereka sebarkan mengancam masyarakat Amerika.