Houthi Yaman Gempur Bandara Ben Gurion, Sistem Pertahanan Israel Jebol?

TEL AVIV – Sebuah serangan rudal balistik dari Houthi Yaman dilaporkan berhasil menghantam area di sekitar Bandara Internasional Ben Gurion, dekat Tel Aviv, Israel pada hari Minggu. Kejadian ini menjadi sorotan karena rudal tersebut diklaim mampu menembus beberapa lapis sistem pertahanan udara Israel dan Amerika Serikat.

Rudal tersebut dikabarkan melewati Iron Dome, David’s Sling, Arrow, hingga Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik AS. Keberhasilan rudal Houthi menembus berbagai sistem pertahanan canggih menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas perlindungan udara Israel.

Laporan media lokal menyebutkan bahwa serangan itu menghantam area dekat jalan akses di dalam perimeter bandara dan menyebabkan enam orang terluka.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membenarkan bahwa mereka gagal mencegat rudal tersebut, meskipun telah melakukan beberapa upaya. "Dampak teridentifikasi di area Bandara Ben Gurion," demikian pernyataan IDF melalui Telegram.

Menurut laporan, rudal tersebut menempuh jarak sekitar 2.150 km sebelum mendarat sekitar 350 meter dari terminal penumpang, meninggalkan kawah selebar 25 meter.

Kegagalan Iron Dome untuk mencegat rudal jarak jauh dapat dimaklumi. Namun, kegagalan sistem David’s Sling, Arrow, dan THAAD memicu investigasi mendalam.

Pejabat Israel menyatakan bahwa misil pencegat dari sistem Arrow telah diluncurkan, namun gagal menghentikan rudal Houthi. Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan penyebab kegagalan tersebut, apakah karena kesalahan manusia atau masalah teknis. IDF menegaskan bahwa target terdeteksi dengan benar dan peringatan telah dikeluarkan sebelum sirene berbunyi.

Setelah kegagalan Arrow, misil pencegat dari THAAD AS juga diluncurkan, namun juga gagal mengenai sasaran. Tingkat intersepsi Arrow memang lebih tinggi dari THAAD, namun tidak ada sistem yang mampu memberikan perlindungan sempurna.

Klaim Rudal Hipersonik Misterius

Kelompok Houthi secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyebut proyektil itu sebagai rudal balistik hipersonik. Berbeda dengan insiden sebelumnya, mereka tidak menyebutkan model rudal yang digunakan.

"Sistem pertahanan Amerika dan Israel gagal mencegat rudal yang ditujukan ke Bandara Ben Gurion," kata Saree. "Serangan itu membuat lebih dari tiga juta Zionis berlarian ke tempat perlindungan dan menghentikan operasi bandara selama lebih dari satu jam. Kami kembali memperingatkan maskapai penerbangan internasional agar tidak melanjutkan penerbangan ke Ben Gurion. Itu tidak aman."

Scroll to Top