PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) akan memulai debutnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025, menjadi perusahaan ke-12 yang tercatat tahun ini. Perusahaan kopi ini menetapkan harga Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp188 per saham, setelah sebelumnya menawarkan harga dengan rentang Rp160-202 per saham selama masa book building.
Dalam aksi korporasi ini, FORE menawarkan sebanyak 1.880.000.000 lembar saham biasa, mewakili 21,08% dari modal yang ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp70 per saham. Total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp353.440.000.000. Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dana segar yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk berbagai keperluan strategis. Sekitar 76% dana akan digunakan untuk membuka 140 gerai baru. Kemudian, 18% dana akan disuntikkan sebagai setoran modal ke PT Cipta Favorit Indonesia (CFI). Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan.
Meskipun masih mencatatkan defisit atau akumulasi rugi sebesar Rp283,049 miliar hingga akhir September 2024, FORE menunjukkan perbaikan kinerja. Defisit tersebut berhasil ditekan sebesar 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan ini didorong oleh perolehan laba bersih sebesar Rp42,348 miliar dari penjualan sebesar Rp727,37 miliar selama sembilan bulan pertama tahun 2024.
Sebagai catatan, FORE sempat mencatatkan rugi bersih sebesar Rp33,8 miliar pada tahun 2021 dan Rp59,931 miliar pada tahun 2022. Namun, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,154 miliar pada tahun 2023.
Dari sisi neraca, FORE memiliki kewajiban jangka pendek sebesar Rp248,98 miliar per akhir September 2024, dengan aset lancar sebesar Rp147,68 miliar. Terdapat selisih sebesar Rp101 miliar antara kewajiban jangka pendek dan aset lancar.
Beberapa rasio keuangan penting perusahaan per 30 September 2024 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Rasio pertumbuhan pendapatan bersih tercatat sebesar 135,35%, sementara pertumbuhan beban pendapatan lebih tinggi, yakni 147,17%. Pertumbuhan laba periode berjalan mencapai 356,95%. Rasio laba periode berjalan terhadap pendapatan adalah 5,8%, Debt Service Coverage Ratio (DSCR) sebesar 3,36x, dan rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek sebesar 0,59x.
Sebagai informasi tambahan, saham FORE telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Efek Syariah.