Aplikasi World App: Imbalan Scan Retina Mata Berujung Kontroversi

Aplikasi World App, kreasi dari Sam Altman, CEO OpenAI (perusahaan di balik ChatGPT), sempat menghebohkan jagat maya. Pasalnya, aplikasi ini menawarkan insentif finansial, mencapai Rp800 ribu, hanya dengan memindai retina mata. Unggahan viral di media sosial memperlihatkan antrean panjang di gerai bertuliskan ‘World’ di Narogong, Bekasi Timur.

Apa Itu World App?

World membagi layanannya menjadi empat pilar:

  • World ID: Memungkinkan pengguna untuk masuk ke aplikasi dan melakukan verifikasi online, memastikan mereka adalah manusia, bukan bot. Berguna untuk verifikasi anonim dan aman, seperti login ke aplikasi sosial dan voting online.
  • World App: Aplikasi untuk menyimpan World ID, aset digital (termasuk mata uang digital), dan mengakses aplikasi mini.
  • World Chain: Blockchain yang dirancang untuk manusia, bersifat open source dan tanpa izin, dengan tata kelola komunitas.
  • World Coin: Mata uang kripto yang dapat diklaim gratis oleh setiap individu yang mendaftar dan terverifikasi di World.

Kontroversi yang Menyelimuti

Kehadiran World App menuai kontroversi. Pada Desember 2024, lembaga pengawas perlindungan data Spanyol (AEPD) mendesak World Coin menghapus data pemindaian retina mata yang telah dikumpulkan, karena memicu masalah privasi di Eropa dan melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa. Pengadilan Tinggi Spanyol pada Maret 2024 menguatkan larangan sementara terhadap pemindaian retina mata oleh World Coin, menolak banding dari pemiliknya.

World App didirikan oleh Sam Altman pada tahun 2019 dengan tujuan menciptakan sistem identitas global melalui pemindaian iris mata, imbalannya berupa mata uang kripto gratis dan ID digital. Investigasi dari MIT Technology Review pada tahun 2022 menuding bahwa operasi World Coin masih jauh dari tujuan mulia dan mengumpulkan data biometrik sensitif dari kelompok rentan dengan imbalan uang tunai. Beberapa desa di Jawa Barat menjadi target pengumpulan data, bekerja sama dengan aparatur desa.

Tools for Humanity baru resmi menyatakan kehadiran dan merilis produknya di Indonesia pada Februari 2025, padahal platform ini sudah beroperasi beberapa tahun sebelumnya. World melakukan pendekatan berbeda di berbagai negara, contohnya memberikan giveaway Airpods di Sudan untuk menarik minat orang memindai retina mereka.

Scroll to Top