Serangan Houthi Gemparkan Israel, Bandara Ben Gurion Jadi Sasaran

Jakarta – Milisi Houthi Yaman dikabarkan berhasil melancarkan serangan ke bandara utama Israel, Ben Gurion, pada Sabtu (3/5), menandai kegagalan upaya Israel dan Amerika Serikat dalam meredam kekuatan kelompok tersebut.

Serangan rudal Houthi bahkan menyebabkan kawah di sekitar bandara, mengindikasikan bahwa pertahanan militer Israel tidak mampu sepenuhnya menghalau serangan tersebut. Walaupun militer Israel mengklaim telah melakukan upaya pencegatan dengan sistem anti-rudal canggih THAAD dari Amerika Serikat, juru bicara Houthi, Yahya Saree, menyatakan bahwa sistem pertahanan tersebut gagal mencegat rudal yang mengarah ke Bandara Ben Gurion.

Houthi menegaskan serangan ini sebagai bentuk penolakan terhadap tindakan genosida Israel dan mengancam akan melancarkan serangan lanjutan serta memberlakukan blokade udara. Mereka mendesak maskapai penerbangan internasional untuk mempertimbangkan kembali jadwal penerbangan ke bandara-bandara di Israel.

Serangan ini menjadi yang pertama kalinya Houthi berhasil menembus bandara utama Israel dan mengindikasikan adanya celah keamanan yang signifikan di lokasi vital tersebut. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas sistem pertahanan rudal Israel. Investigasi awal militer Israel mengungkapkan bahwa tidak ditemukan adanya kerusakan pada sistem atau prosedur, tetapi terdapat "masalah teknis" pada pencegat itu sendiri.

Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan melakukan pembalasan setelah berkoordinasi dengan Amerika Serikat. Netanyahu juga mengindikasikan akan menyerang Iran sebagai respons atas serangan tersebut. Menteri Pertahanan Israel, Katz, juga memperingatkan bahwa Israel akan memberikan tanggapan yang tujuh kali lebih besar.

Scroll to Top