Jangan Salah Sangka! Kenali Perbedaan Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung dan Asam Lambung

Seringkali, nyeri dada memicu kepanikan karena dikira serangan jantung. Padahal, bisa jadi itu hanya asam lambung yang naik. Meskipun sama-sama menimbulkan nyeri di dada, serangan jantung dan asam lambung adalah dua kondisi yang sangat berbeda, mulai dari penyebab, dampak, hingga penanganannya. Penting untuk bisa membedakan keduanya agar tidak salah mengambil tindakan.

Serangan Jantung: Ketika Jantung Kekurangan Oksigen

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, berpotensi merusak jantung secara serius. Faktor risikonya meliputi merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan tekanan darah tinggi. Gejala khasnya adalah nyeri dada yang berat seperti tertekan benda berat, menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Seringkali disertai sesak napas, mual, keringat dingin, dan lemas. Gejala ini tidak akan membaik hanya dengan obat rumahan atau antasida.

Asam Lambung: Sensasi Terbakar di Dada

Asam lambung naik ke kerongkongan (heartburn) seringkali disebabkan oleh makanan berlemak dan kaya rempah. Gejalanya adalah sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, dan ketidaknyamanan setelah makan. Biasanya mereda dengan antasida dan tidak menjalar ke bagian tubuh lain.

Bagaimana Membedakan Keduanya?

Perhatikan pola nyeri dada. Nyeri serangan jantung cenderung menyebar ke luar area dada dan bisa muncul kapan saja, tidak harus setelah makan. Sementara nyeri asam lambung biasanya muncul setelah makan besar atau makanan berminyak dan tidak menjalar. Nyeri ulu hati biasanya mereda setelah minum obat pereda asam, sedangkan nyeri jantung tidak.

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Jika nyeri dada berlangsung lebih dari 15 menit, disertai kesulitan bernapas, pusing, atau nyeri yang menjalar, segera cari bantuan medis. Ini bisa jadi tanda awal serangan jantung yang butuh penanganan cepat.

Pencegahan Itu Penting!

Jaga kesehatan jantung dengan pola makan rendah lemak, tinggi sayur, rutin berolahraga, hindari rokok, serta batasi kafein dan alkohol. Untuk mencegah gangguan lambung, hindari berbaring setelah makan dan batasi makanan pedas atau berminyak.

Scroll to Top