Pakistan Siaga Penuh, Uji Coba Rudal di Tengah Ketegangan dengan India

Militer Pakistan baru-baru ini melakukan serangkaian uji coba rudal, menunjukkan kesiapan operasionalnya di tengah meningkatnya tensi dengan India terkait wilayah Kashmir yang disengketakan. Uji coba terbaru, yang melibatkan rudal dengan jangkauan 120 km, merupakan yang kedua dalam dua hari terakhir.

Langkah ini diambil setelah India menuduh Pakistan mendukung serangan mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Tuduhan ini memicu babak baru perseteruan antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir.

Militer Pakistan menegaskan bahwa uji coba ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pasukan dan memvalidasi parameter teknis utama, termasuk sistem navigasi rudal dan akurasi yang ditingkatkan. Sebelumnya, mereka juga telah menguji rudal permukaan-ke-permukaan dengan jangkauan 450 km.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menyatakan kepuasannya atas kesiapan penuh militer untuk mempertahankan negara. Ia menegaskan bahwa uji coba yang sukses ini membuktikan bahwa pertahanan Pakistan berada di tangan yang kuat.

Uji coba ini dilakukan setelah Perdana Menteri India, Narendra Modi, memberikan "kebebasan operasional penuh" kepada militernya untuk menanggapi serangan di Pahalgam yang menewaskan puluhan orang. Pakistan membantah keterlibatan dalam serangan tersebut dan menyerukan penyelidikan independen.

Islamabad telah memperingatkan potensi serangan udara dari India dan menegaskan akan menanggapi setiap agresi dengan kekuatan penuh. Tekanan internasional terus meningkat pada kedua negara untuk meredakan ketegangan atas wilayah Kashmir yang disengketakan, yang telah menjadi pemicu beberapa perang di masa lalu.

Situasi di perbatasan semakin tegang dengan saling tembak yang terjadi setiap malam. Di wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, latihan darurat telah dilakukan, warga diminta untuk menimbun persediaan, dan sekolah-sekolah agama ditutup. Sementara di Kashmir yang dikelola India, operasi perburuan besar-besaran sedang berlangsung, dan warga yang tinggal di sepanjang perbatasan mengungsi atau bersiap di bunker.

Perdana Menteri Pakistan telah menunda kunjungan resmi ke Malaysia karena situasi yang memanas ini. Menteri Luar Negeri Iran juga telah mengunjungi Islamabad untuk membahas situasi tersebut. Pakistan berupaya menyampaikan posisinya kepada negara-negara sahabat.

Scroll to Top