Israel Siapkan Serangan Besar-besaran di Gaza, Puluhan Ribu Tentara Cadangan Dikerahkan

TEL AVIV – Israel bersiap untuk meningkatkan operasi militernya di Gaza secara signifikan. Puluhan ribu tentara cadangan telah dipanggil untuk mendukung rencana ini, yang bertujuan untuk menekan Hamas dan membebaskan para sandera yang masih ditawan.

Operasi yang diperluas ini akan menargetkan wilayah-wilayah baru di Gaza, dengan fokus pada penghancuran infrastruktur Hamas, baik di atas maupun di bawah tanah. Rencana ini memicu kekhawatiran akan serangan besar-besaran yang akan berdampak besar pada penduduk sipil.

Kabinet keamanan Israel telah menyetujui perluasan operasi militer ini. Namun, beberapa laporan mengindikasikan bahwa pelaksanaan operasi akan ditunda hingga kunjungan Presiden AS selesai.

Peningkatan operasi militer ini juga menimbulkan tantangan bagi pasukan cadangan Israel, yang sebagian di antaranya telah dikerahkan berulang kali sejak dimulainya konflik. Kelelahan di kalangan tentara cadangan semakin meningkat, dengan ribuan dari mereka menandatangani surat yang menyerukan pemerintah untuk menghentikan pertempuran dan memprioritaskan kesepakatan untuk membebaskan para sandera. Protes yang menuntut diakhirinya konflik juga semakin sering terjadi di seluruh Israel.

Upaya negosiasi internasional untuk mencapai gencatan senjata dan membebaskan 59 sandera yang masih ditawan oleh Hamas belum membuahkan hasil. Tidak ada sandera Israel yang dibebaskan sejak Israel melanjutkan serangannya. Operasi militer Israel telah menyebabkan ratusan ribu warga Gaza kembali mengungsi.

Selain operasi militer, Israel juga menerapkan blokade bantuan kemanusiaan yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan. Lembaga-lembaga bantuan memperingatkan bahwa blokade ini menyebabkan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang parah di Gaza, dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Langkah ini juga memunculkan pertanyaan tentang tujuan sebenarnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gaza. Ia sering dituduh menghalangi negosiasi untuk mencapai kesepakatan dan memperpanjang perang demi tujuan politiknya sendiri. Hampir 19 bulan sejak dimulainya gempuran Israel di Gaza, Netanyahu belum mengumumkan rencana untuk masa depan Gaza pasca-operasi militer.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan bahwa puluhan warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan Israel. Serangan militer Israel dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas, di mana ribuan orang tewas dan ratusan lainnya disandera. Jumlah korban tewas di pihak Palestina telah mencapai puluhan ribu jiwa.

Scroll to Top