Warga Ciamis Resah Akibat Wabah Chikungunya, Fogging Diharapkan Jadi Solusi

Warga Dusun Ranca Utama, Desa Pawindan, Ciamis, Jawa Barat, tengah menghadapi masalah serius akibat merebaknya penyakit chikungunya. Banyaknya warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini, membuat mereka meminta pemerintah daerah segera melakukan fogging untuk menekan penyebaran penyakit.

Agus Heryanto, salah seorang warga yang terinfeksi chikungunya, mengungkapkan keluhannya. Ia merasakan sakit di seluruh tubuh, terutama pada kaki yang terasa linu dan sulit digerakkan. Awalnya, ia mengira nyeri tersebut akibat aktivitas fisik biasa, namun ternyata ia positif chikungunya setelah beberapa warga lain mengalami gejala serupa.

"Saya langsung memberitahu teman saya yang bekerja sebagai petugas kesehatan. Setelah menceritakan gejala yang saya rasakan, ternyata benar saya terkena chikungunya. Tidak hanya saya, sekitar tujuh warga termasuk keluarga saya juga ikut terjangkit," ujarnya.

Agus berharap Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Ciamis segera turun tangan melakukan fogging di wilayahnya. Ia berharap upaya ini dapat memberantas nyamuk penyebab chikungunya.

Dinas Kesehatan Ciamis Anjurkan 3M Plus untuk Cegah Chikungunya

Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ciamis, Edis Herdis, menjelaskan bahwa chikungunya memang sering terjadi di Ciamis. Meski demikian, ia menekankan bahwa kondisi pasien chikungunya umumnya tidak separah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Gejala chikungunya meliputi nyeri sendi, pegal linu, dan bengkak pada tubuh. Pengobatannya cukup dengan banyak minum air, mengonsumsi vitamin, obat pereda nyeri, dan istirahat yang cukup," terangnya.

Edis juga menjelaskan bahwa penanganan chikungunya serupa dengan penanganan DBD, yaitu melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Ia mengimbau warga untuk menumpahkan air dari wadah yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

Terkait fogging, Edis menyatakan bahwa warga dapat mengajukan permohonan langsung ke Dinas Kesehatan, yang selanjutnya akan diteruskan ke puskesmas setempat. Ia menambahkan bahwa siklus serangan chikungunya biasanya berlangsung sekitar satu minggu, terutama jika tidak ada penyakit penyerta.

Scroll to Top