Prabowo Beri Sinyal Pertemuan dengan Purnawirawan TNI Terkait Petisi Gibran

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, membuka kemungkinan untuk berdialog dengan para mantan petinggi TNI, termasuk Try Sutrisno, menyusul adanya delapan poin pernyataan sikap dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI. Salah satu poin yang menjadi sorotan adalah usulan pemakzulan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

Sinyal ini disampaikan oleh Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman, usai Sidang Kabinet Paripurna. Dudung menegaskan bahwa sebagai kepala negara, Prabowo tidak bisa serta merta menanggapi tuntutan tersebut, namun bersedia membuka diri untuk berdiskusi.

"Presiden sangat bijak untuk mengikuti jalur konstitusional. Beliau bahkan memberi peluang untuk bertemu dengan mereka, tidak ada masalah," ujar Dudung.

Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang terdiri dari para pensiunan jenderal, menyampaikan delapan poin sikap terkait pemerintahan Prabowo Subianto. Sikap tersebut meliputi dukungan terhadap Asta Cita Prabowo (kecuali pembangunan IKN), serta usulan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kepada MPR.

Pernyataan sikap ini ditandatangani oleh sejumlah purnawirawan senior, termasuk Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, Hanafie Asnan, dan Try Sutrisno.

Meski demikian, Dudung belum dapat memastikan kapan pertemuan antara Prabowo dan Forum Purnawirawan Prajurit TNI akan berlangsung. Ia hanya menegaskan bahwa peluang tersebut ada.

Dudung juga mengajak para senior dan kolega di Forum Purnawirawan Prajurit TNI untuk bersama-sama membangun bangsa dan menjaga persatuan.

"Situasi saat ini sangat dinamis. Jangan sampai situasi politik dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang mengganggu persatuan bangsa. Presiden dan wakil presiden sedang fokus menyejahterakan rakyat, menyatukan semua partai politik, dan bekerja sama untuk mencapai Indonesia Emas. Mari kita bersama-sama membangun bangsa ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto juga telah merespons petisi tersebut melalui Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto. Wiranto menyampaikan bahwa Prabowo menghormati dan memahami pikiran-pikiran yang disampaikan para purnawirawan.

Namun, sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Panglima Tertinggi TNI, Prabowo tidak bisa serta merta menjawab tuntutan tersebut. Ia perlu mempelajari isi usulan, mengingat masalah yang ada bersifat fundamental. Selain itu, kekuasaan presiden juga terbatas dalam negara yang menganut trias politika.

Wiranto juga menyampaikan pesan Prabowo kepada masyarakat agar tidak ikut berpolemik dalam masalah ini, karena hanya akan menimbulkan kegaduhan yang mengganggu kebersamaan bangsa.

Scroll to Top