Harga Emas Kembali Berkilau: Didorong Pelemahan Dolar AS, Perang Tarif, dan Konflik Gaza

Harga emas kembali menunjukkan taringnya, bangkit dari keterpurukan dan kembali ke zona positif. Logam mulia ini kembali menarik minat investor setelah indeks dolar AS terus melemah dan ketegangan geopolitik, terutama konflik di Gaza, kembali memanas.

Hingga Selasa (6 Mei 2025) pukul 14.25 WIB, harga emas global melonjak 1,2% ke level US$3.373,59 per troy ons. Kenaikan ini melanjutkan tren positif dari hari sebelumnya yang mencatat lonjakan sebesar 2,89%. Pemulihan ini cukup signifikan mengingat sebelumnya emas sempat terkoreksi tajam sebesar 3,03% dalam empat hari perdagangan berturut-turut.

Ada tiga faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas saat ini:

Dolar AS Kehilangan Kekuatan

Indeks dolar AS terus menunjukkan tren penurunan. Pada Selasa (6 Mei 2025) pukul 11.06 WIB, indeks ini kembali merosot 0,02% ke level 99,81, menandai pelemahan selama tiga hari berturut-turut. Melemahnya dolar AS mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti emas.

Perang Tarif Melanda Dunia Seni

Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor sebesar 100% untuk semua film yang diproduksi di luar negeri. Kebijakan ini merupakan respons terhadap penurunan industri film domestik akibat insentif yang ditawarkan negara lain untuk menarik produksi film AS ke luar negeri. Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian ekonomi yang mendorong investor ke aset safe haven.

Gaza Kembali Memanas

Pemerintah Israel dilaporkan menyetujui rencana untuk menjajah wilayah Gaza, Palestina. Tindakan ini terjadi di tengah serangan yang terus berlanjut ke wilayah tersebut dengan tujuan menumpas milisi Hamas. Situasi kemanusiaan yang memburuk dan meningkatnya ketegangan mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam aset safe haven seperti emas.

Proyeksi Harga Emas Meningkat

Sejumlah lembaga keuangan terkemuka dunia pun menaikkan proyeksi harga emas.

  • Goldman Sachs menaikkan target harga emas akhir tahun menjadi US$3.700 per troy ons, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
  • UBS meningkatkan perkiraan harga emas 2025 menjadi US$3.500 per troy ons, dengan alasan meningkatnya ketidakpastian tarif, pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah, inflasi yang lebih tinggi, dan risiko geopolitik.
  • JP Morgan memperkirakan harga emas akan melampaui US$4.000 per troy ons pada tahun depan, seiring dengan meningkatnya kemungkinan resesi akibat perang dagang AS-China dan kenaikan tarif AS.

Dengan faktor-faktor pendorong yang kuat, harga emas diperkirakan akan terus menunjukkan kinerja yang solid dalam beberapa waktu ke depan.

Scroll to Top