Netanyahu Meradang, Tuding Elite Militer Israel Didanai Asing karena Desakan Akhiri Perang di Gaza

TEL AVIV, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan kecaman keras terhadap sejumlah personel militer Israel yang mendesak penghentian segera perang di Gaza. Netanyahu menuding mereka didanai oleh pihak asing.

Kemarahan Netanyahu dipicu oleh surat terbuka yang ditandatangani lebih dari 250 tentara, termasuk dari unit elit intelijen militer Israel, Unit 8200. Mereka menyerukan pembebasan sandera secepatnya di Gaza, sekalipun harus dengan mengakhiri perang. Surat tersebut menyatakan bahwa kelanjutan perang hanya menguntungkan kepentingan pribadi dan politik, bukan keamanan.

Para penandatangan, termasuk pasukan aktif dan pensiunan, mengkritik rencana Netanyahu untuk mengalahkan Hamas dan memulangkan 59 sandera yang masih ditahan. Mereka menilai pemerintah tidak memiliki rencana atau solusi yang jelas untuk mengatasi krisis ini.

Netanyahu merespons dengan menyebut para penulis surat tersebut sebagai "sekelompok kecil apel busuk" yang dioperasikan oleh organisasi yang didanai oleh uang asing, dengan tujuan untuk menduduki puncak pemerintahan sayap kanan. Ia tidak memberikan bukti atas klaim adanya pengaruh asing tersebut.

Netanyahu juga mengakui bahwa surat protes serupa pernah datang dari pilot dan angkatan laut. Ia mencoba meremehkan signifikansi surat-surat tersebut, meskipun jajak pendapat menunjukkan hampir 70 persen publik Israel mendukung pengakhiran perang demi membebaskan sandera yang tersisa.

"Ini bukan tren, ini bukan gelombang pengungsi. Ini adalah sekelompok kecil personel pensiunan, yang berisik, anarkis, dan tidak peduli," tegasnya.

Scroll to Top