Industri perfilman Amerika Serikat (AS), Hollywood, dikejutkan oleh keputusan Presiden Donald Trump yang memberlakukan tarif 100% untuk film asing. Kebijakan ini dianggap tidak masuk akal dan tidak memahami cara kerja industri film.
Pengacara hiburan, Jonathan Handel, berpendapat bahwa banyak produksi AS difilmkan di luar negeri karena alasan kreatif. "Jika ada adegan Tom Cruise memanjat Menara Eiffel, apakah kita harus syuting di replika Menara Eiffel di Las Vegas?" tanyanya. Ia juga menekankan bahwa film melibatkan kekayaan intelektual, bukan hanya barang yang dibeli seperti pakaian atau mobil.
Pungutan tarif pada film yang direkam di luar AS justru akan merugikan industri perfilman AS. Hal ini akan mengurangi produksi, meningkatkan biaya film, dan mengurangi jumlah film yang tersedia untuk ditayangkan di bioskop dan layanan streaming.
Sebelumnya, Trump mengumumkan penerapan tarif 100% bagi film luar yang masuk AS melalui media sosialnya. Ia beralasan bahwa industri perfilman di AS sedang sekarat dan ingin mengembalikan masa kejayaannya. Trump juga menuding negara lain menawarkan insentif untuk menarik orang-orang film dari AS.
Serikat pekerja untuk aktor dan pekerja hiburan lainnya mendukung tujuan untuk meningkatkan produksi film di AS. Mereka akan terus mengadvokasi kebijakan yang memperkuat posisi kompetitif, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja yang baik bagi pekerja AS.
Meskipun kontroversial, ide Trump muncul di tengah kesulitan yang dialami industri film AS. Penjualan tiket film menurun karena jumlah film besar yang tayang di bioskop berkurang sejak pandemi Covid-19. Konsumen juga beralih ke platform streaming.
Pendapatan kotor box office AS mencapai hampir 12 miliar dollar AS pada tahun 2018, tetapi anjlok menjadi sekitar 2 miliar pada tahun 2020. Meskipun bioskop mulai bangkit kembali, jumlah film yang dirilis hanya sekitar setengah dari tahun 2019, dan total pendapatan kotor box office domestik belum melampaui 9 miliar dollar AS sejak pandemi.
Penerapan tarif atau hambatan perdagangan lainnya pada produk buatan luar negeri mungkin tidak akan membuat bisnis menjadi lebih mudah bagi studio-studio Hollywood. Banyak film dan acara AS yang direkam di luar negeri karena keringanan pajak dan gaji staf asing yang lebih rendah, sehingga beberapa film lebih layak diproduksi secara ekonomi.