Kasus Rabies di Karangasem Meningkat, Sapi Ikut Jadi Korban

Kabupaten Karangasem menghadapi tantangan serius terkait penyebaran rabies. Data terbaru menunjukkan peningkatan kasus gigitan anjing yang mengkhawatirkan hingga awal Mei tahun 2025. Tercatat ada 778 kasus gigitan, dengan 18 di antaranya dipastikan positif rabies.

Yang lebih memprihatinkan, seekor sapi milik warga dilaporkan mati akibat rabies pada bulan Januari. Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa rabies bukan hanya ancaman bagi manusia, tetapi juga hewan ternak.

Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem mencatat, dari 18 kasus positif rabies, 17 menyerang anjing dan satu kasus menimpa sapi. Tingginya angka gigitan anjing diduga disebabkan oleh banyaknya anjing yang berkeliaran tanpa pengawasan dan populasi anjing di Karangasem yang melonjak hingga 78.975 ekor.

Sebagai langkah penanganan, Dinas Pertanian terus meningkatkan program vaksinasi dan depopulasi anjing, terutama anjing liar. Hingga awal Mei, sekitar 18.300 ekor anjing, atau 23% dari total populasi, telah divaksinasi.

Fokus utama adalah menekan populasi anjing liar yang berpotensi menjadi sumber penyebaran virus rabies. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi laju penyebaran rabies di Karangasem dan mencegah timbulnya korban, baik pada manusia maupun hewan peliharaan. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan anjing peliharaan berkeliaran bebas dan segera melaporkan jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala rabies.

Scroll to Top