Presiden Prabowo Subianto berbagi cerita tentang masa kecilnya, mengenang sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri di era Presiden Soeharto. Prabowo mengungkapkan bahwa ayahnya seringkali merasa khawatir menjelang Lebaran dan akhir tahun.
Soemitro diketahui pernah menduduki posisi Menteri Perdagangan dan Industri pada Kabinet Natsir (1950-1951) di era orde lama, serta pada Kabinet Pembangunan I (1968-1973) di era orde baru.
Dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Prabowo menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan laju inflasi, yang tercermin dari ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan.
"Saya masih ingat waktu kecil, ayah saya menjabat sebagai menteri perdagangan. Setiap menjelang Lebaran dan akhir tahun, beliau selalu tegang. Pak Mitro sampai mengumpulkan data setiap komoditas dan mengeceknya langsung, bahkan sampai menunggu kedatangan kapal di Tanjung Priok," kenang Prabowo.
Dulu, pemerintah harus melakukan intervensi karena krisis pangan menyebabkan harga melambung tinggi. Intervensi ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok di saat-saat kritis.
Namun, saat ini, Prabowo dan Kabinet Indonesia Maju berhasil menjaga stabilitas harga pangan, bahkan di masa-masa sulit seperti akhir tahun, Natal, dan Lebaran.
"Alhamdulillah, pada masa pemerintahan kita, harga-harga terkendali, dan stok pangan aman. Ini adalah hasil kerja keras kita semua," ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga menerima laporan bahwa penyelenggaraan mudik di era kepemimpinannya merupakan yang terbaik sepanjang sejarah. Angka kecelakaan menurun hingga 30%, sementara jumlah pemudik meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.