Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah stabil adalah prioritas utama. Pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis menjadi hal yang tak terhindarkan. Lalu, bagaimana dengan madu yang terkenal dengan rasa manisnya? Apakah madu aman dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Meskipun rasanya manis, madu ternyata tidak serta merta menjadi musuh bagi penderita diabetes. Ada beberapa alasan mengapa madu masih bisa dinikmati dalam jumlah yang wajar.
Indeks Glikemik Madu Lebih Rendah dari Gula Pasir
Salah satu alasan utama adalah indeks glikemik (IG) madu yang lebih rendah dibandingkan gula pasir. IG adalah ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah. Skala IG berkisar antara 1 hingga 100. Makanan dengan IG rendah (1-55) menyebabkan kenaikan gula darah yang lebih lambat dan stabil, sedangkan makanan dengan IG tinggi (70 ke atas) menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Madu memiliki IG sekitar 58, yang tergolong sedang. Sementara itu, gula pasir memiliki IG yang lebih tinggi, yaitu 80. Ini berarti, konsumsi madu cenderung tidak menyebabkan lonjakan gula darah secepat konsumsi gula pasir. Perlu diingat, IG madu bisa bervariasi tergantung jenisnya.
Kandungan Nutrisi dalam Madu
Selain memiliki IG yang lebih rendah, madu juga mengandung nutrisi yang bermanfaat. Madu mengandung karbohidrat, terutama glukosa dan fruktosa, namun juga mengandung vitamin dan mineral seperti kalium, kalsium, seng, vitamin C, dan senyawa antioksidan. Hal ini berbeda dengan gula pasir yang umumnya hanya menyediakan kalori kosong tanpa nilai gizi.
Dalam satu sendok makan madu, terkandung sekitar 61 kalori, 17 gram gula, 17 gram karbohidrat, 0,06 gram protein, dan 0,04 gram serat. Meskipun jumlah vitamin dan mineralnya tidak terlalu besar, keberadaannya tetap memberikan nilai tambah dibandingkan gula pasir.
Konsumsi Madu Tetap Harus Terbatas
Meskipun memiliki keunggulan dibandingkan gula pasir, konsumsi madu bagi penderita diabetes tetap harus dibatasi. Konsumsi berlebihan tetap dapat memengaruhi kadar gula darah.
Penting untuk selalu mengontrol jumlah konsumsi madu dan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan gizi masing-masing. Ahli gizi dapat membantu menentukan jumlah madu yang aman dikonsumsi dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam rencana makan yang seimbang.
Jadi, madu tidak selalu menjadi musuh bagi penderita diabetes. Dengan konsumsi yang terkontrol dan rekomendasi dari ahli gizi, madu bisa menjadi pilihan pemanis yang lebih baik dibandingkan gula pasir.