Padang Panjang diguncang duka mendalam pada hari Selasa ketika sebuah bus ALS mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawa belasan orang. Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, mengumumkan bahwa 12 orang dinyatakan meninggal dunia dan 23 lainnya mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 08.15 WIB di kawasan Terminal Busur, Kota Padang Panjang. Bus ALS dengan nomor polisi B 7152 FGA, yang melaju dari Medan menuju Bekasi, diduga mengalami rem blong saat melintasi turunan. Akibatnya, bus hilang kendali, menabrak pagar rumah warga, dan akhirnya terbalik.
Korban meninggal terdiri dari tujuh pria dan lima wanita, termasuk dua anak-anak. Sementara itu, korban luka-luka terdiri dari 17 pria dan enam wanita. Para korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD Padang Panjang, sementara korban luka-luka sebagian dirawat di RS Ibnu Sina.
Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Sopir dan kernet bus selamat, namun masih dalam perawatan dan dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Seorang sopir dilaporkan belum sadarkan diri pasca-kecelakaan.
Proses evakuasi korban berlangsung hingga siang hari karena banyak penumpang yang terjepit badan bus. Polres Padang Panjang dibantu tim gabungan bekerja keras untuk mengeluarkan para korban.
Polda Sumbar telah mendirikan Posko DVI Laka Maut Bus ALS di RSUD Padang Panjang untuk membantu proses identifikasi korban. Selain itu, tim trauma healing juga disiapkan untuk memberikan dukungan psikologis kepada korban, terutama anak-anak, dan keluarga yang ditinggalkan. Psikolog Polwan dan psikolog RSUD Padang Panjang turut terlibat dalam upaya ini.
Kecelakaan ini tidak hanya melibatkan bus ALS, tetapi juga diduga menabrak sejumlah kendaraan lain di Terminal Busur. Bus tersebut diketahui melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang sebelum mengalami kecelakaan.
Pihak kepolisian belum memberikan kesimpulan terkait penyebab kecelakaan. Namun, pemeriksaan terhadap sopir dan kernet bus sedang dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik tragedi ini. Masyarakat berharap agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan tuntas sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.