Kaltim Genjot Infrastruktur Digital, Targetkan Desa Bebas Blank Spot dengan Program Internet Gratis

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya memperkuat fondasi digital di seluruh wilayahnya, khususnya dalam mengatasi tantangan wilayah blank spot yang masih menjadi isu krusial.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim mengungkapkan bahwa hingga awal 2025, diperkirakan 20 hingga 25 persen wilayah Kaltim masih belum terjangkau sinyal seluler. Perlu ditekankan perbedaan antara ketersediaan jaringan seluler dan internet, karena seringkali terjadi kesalahpahaman.

Untuk mengatasi kesenjangan digital ini, Pemprov Kaltim melalui Diskominfo meluncurkan program internet gratis untuk desa, yang merupakan bagian integral dari program unggulan Gubernur Kaltim, "GratisPol". Program ini menargetkan 841 desa di seluruh Kaltim untuk menerima fasilitas internet secara bertahap di tahun ini.

Prioritas utama program ini adalah memastikan ketersediaan internet di kantor desa sebagai pusat pelayanan publik dan administrasi. Setelah kantor desa ter-cover, program akan diperluas ke sekolah, puskesmas, fasilitas kesehatan, dan ruang publik lainnya.

Distribusi layanan internet gratis akan dilakukan secara terstruktur dan bertahap. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses informasi dan komunikasi, tetapi juga mendukung digitalisasi layanan publik di tingkat pedesaan.

Peluncuran resmi program GratisPol, termasuk inisiatif internet gratis untuk desa, direncanakan pada 21 April 2025. Meskipun belum masuk dalam 100 hari kerja gubernur, program ini dipastikan mulai berjalan tahun ini.

Upaya ini sejalan dengan visi Kaltim menuju digitalisasi menyeluruh, termasuk mendukung pemerintahan desa berbasis elektronik (e-Government) dan memperluas literasi digital masyarakat hingga pelosok.

Dengan konektivitas yang semakin merata, diharapkan desa-desa di Kaltim tidak hanya terkoneksi dengan internet, tetapi juga dengan peluang pendidikan, pelayanan kesehatan, ekonomi digital, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Inisiatif ini bukan hanya sekadar memasang WiFi di desa, tetapi membawa desa ke dunia digital.

Scroll to Top