Pakistan Bersumpah Balas Serangan India yang Mematikan

Ketegangan antara Pakistan dan India memuncak setelah serangan India ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025), yang memicu kecaman keras dari Perdana Menteri Pakistan, Muhammad Shehbaz Sharif. Sharif menegaskan bahwa Pakistan memiliki hak untuk membalas agresi ini.

"Bangsa Pakistan dan Angkatan Bersenjata Pakistan tahu betul bagaimana menghadapi musuh," tegas kantor Sharif dalam pernyataannya, mengisyaratkan respons yang terukur dan tegas sedang dalam perencanaan.

Serangan India menyasar sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan Kashmir Pakistan. Tentara India mengklaim serangan itu sebagai pembalasan atas serangan di Pahalgam beberapa hari sebelumnya. Mereka merilis pernyataan singkat di platform X, "Keadilan Ditegakkan. Jai Hind! (Kemenangan untuk India)."

Islamabad melaporkan bahwa serangan itu mengakibatkan sedikitnya tiga warga sipil tewas dan 12 lainnya terluka. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengecam bahwa serangan India menyasar warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, dan membantah klaim India bahwa target mereka adalah kamp-kamp teroris. Asif menantang media internasional untuk mengunjungi lokasi serangan dan membuktikan kebenarannya.

Ketegangan kedua negara nuklir ini dipicu oleh tuduhan India yang menyatakan adanya keterlibatan unsur-unsur Pakistan dalam serangan 22 April di resor pegunungan Pahalgam, Kashmir India, yang menewaskan 26 wisatawan. Serangan tersebut merupakan insiden paling mematikan yang menimpa wisatawan di Kashmir dalam lebih dari dua dekade. Perdana Menteri India, Narendra Modi, berjanji untuk menindak tegas para pelaku.

Front Perlawanan (TRF), yang diduga sebagai cabang dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan, awalnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan Pahalgam, tetapi kemudian menarik pernyataan tersebut. Islamabad membantah keterkaitannya dengan kelompok tersebut dan menyerukan penyelidikan netral untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Scroll to Top