Di tengah gejolak ekonomi global, Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid sebesar 4,87 persen (yoy) pada kuartal I 2025.
Konsumsi Rumah Tangga Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan
Konsumsi rumah tangga menjadi mesin utama penggerak ekonomi, tumbuh sebesar 4,89 persen. Peningkatan ini didorong oleh mobilitas masyarakat yang tinggi saat libur Tahun Baru, Ramadhan, dan Idul Fitri. Kebijakan pemerintah berupa insentif fiskal seperti THR, diskon tarif listrik dan tol, serta insentif PPN DTP untuk properti dan PPh 21 DTP untuk sektor padat karya, turut berkontribusi menjaga daya beli masyarakat. Stabilnya harga pangan berkat peran Bulog dalam menjaga pasokan dan distribusi juga menjadi faktor penting.
Sektor Unggulan dan Tantangan
Dari sisi produksi, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52 persen, didorong oleh panen raya padi dan meningkatnya permintaan bahan pangan selama Ramadhan. Distribusi pupuk subsidi yang lebih baik juga membantu peningkatan produksi. Sektor industri pengolahan juga tumbuh positif sebesar 4,55 persen berkat aktivitas hilirisasi. Sementara itu, sektor perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makan minum turut tumbuh seiring dengan peningkatan mobilitas dan daya beli masyarakat.
Namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertambangan mengalami kontraksi akibat penurunan harga komoditas global. Sektor konstruksi tumbuh terbatas karena investor cenderung menunggu.
Strategi Pemerintah Menghadapi Tantangan
Pemerintah menekankan pentingnya pemantauan risiko global secara berkala dan langkah mitigasi melalui deregulasi, pembentukan Satgas Ketenagakerjaan, serta strategi menjaga daya beli dan dunia usaha. Di tingkat internasional, pemerintah aktif melakukan negosiasi bilateral dan kerja sama di forum multilateral.
Dari sisi domestik, pemerintah mendorong kolaborasi antarkementerian dan lembaga untuk mempercepat deregulasi serta membuka peluang pasar untuk sektor bernilai tambah tinggi. Program prioritas seperti makan bergizi gratis (MBG) terus diperluas, termasuk dukungan insentif perpajakan di sektor perumahan dan peningkatan target Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Pasar Tenaga Kerja Membaik
Kondisi pasar tenaga kerja juga menunjukkan perbaikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen. Sepanjang tahun, tercipta 3,59 juta lapangan kerja baru, yang memperkuat daya beli masyarakat dan menjadi penopang utama perekonomian.