Rahasia Bebas Cipratan: Ilmu Fisika di Balik Urusan Toilet Pria

Bagi banyak orang, terutama yang memiliki anak kecil atau tinggal dengan pria, masalah cipratan saat buang air kecil di toilet adalah hal yang menjengkelkan. Tak hanya membuat lantai kamar mandi kotor, percikan ini juga bisa mengenai siapa saja yang berada di dekatnya. Tapi, tahukah Anda bahwa sains punya solusinya?

Sebuah penelitian menarik dari Splash Lab di Brigham Young University (BYU), Amerika Serikat, mengungkap fakta menarik tentang penyebab utama cipratan urin dan cara ampuh menghindarinya. Bagaimana caranya?

Simulasi Aliran Urin ala Ilmuwan

Dua ilmuwan, Randy Hurd dan Tadd Truscott, melakukan riset mendalam dengan pendekatan ilmiah dan teknologi canggih. Mereka menciptakan model uretra pria menggunakan printer 3D, kemudian disambungkan ke sistem yang mensimulasikan aliran urin. Dengan kamera berkecepatan tinggi, mereka merekam bagaimana aliran urin mengenai berbagai permukaan.

Hasilnya? Ukuran dan kecepatan aliran urin ternyata bukan faktor utama penyebab cipratan. Faktor terpenting adalah sudut benturan urin ke permukaan.

"Sudut benturan yang lebih kecil menghasilkan cipratan yang lebih sedikit," jelas Randy Hurd. Mengarahkan aliran urin ke sisi samping urinal terbukti menjadi pilihan terbaik. Sebaliknya, sudut 90 derajat (aliran urin tegak lurus ke dinding) justru menghasilkan percikan paling banyak.

Tips Jitu Anti Cipratan

Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyarankan langkah-langkah sederhana berikut:

  • Mendekat: Berdirilah lebih dekat ke urinal untuk memperkecil jarak antara aliran urin dan dinding.
  • Arahkan ke samping: Arahkan aliran urin ke sisi samping urinal, bukan ke tengah.
  • Kurangi sudut: Jika tidak memungkinkan untuk mendekat, kecilkan sudut arah aliran urin.

Duduk: Solusi Pamungkas?

Lalu, bagaimana dengan buang air kecil sambil berdiri di toilet duduk? Masalahnya menjadi lebih rumit karena jarak antara sumber aliran dan air di dalam toilet lebih jauh dibandingkan urinal. Jarak ini menyebabkan urin terpecah menjadi tetesan kecil di udara sebelum menyentuh air.

"Tetesan berenergi tinggi ini menciptakan percikan besar dan memantul ke area di luar mangkuk toilet," kata Hurd. "Secara fisika, sangat sulit mencegah sebagian tetesan itu keluar dari mangkuk."

Walaupun banyak pria merasa kurang nyaman, duduk saat buang air kecil adalah solusi paling efektif untuk menghindari cipratan dan menjaga kebersihan kamar mandi. Toilet memang memiliki zona "bebas cipratan" di sekitar bibir mangkuk, tetapi area ini juga berisiko tinggi jika tidak tepat sasaran.

Jadi, apakah Anda siap menerapkan ilmu fisika untuk kamar mandi yang lebih bersih dan nyaman?

Scroll to Top