Penemuan fosil terbaru mengguncang pemahaman kita tentang evolusi echidna. Selama ini, ilmuwan meyakini bahwa echidna berevolusi dari nenek moyang darat. Namun, bukti fosil baru menunjukkan bahwa nenek moyang echidna justru hidup di air.
Kesimpulan ini didasarkan pada struktur tulang fosil yang sangat mirip dengan hewan semi-akuatik seperti platipus. Fosil-fosil kecil ini, yang ditemukan di antara fosil dinosaurus di Australia tenggara selama tiga dekade terakhir, memberikan petunjuk penting. Persamaan struktur tulang antara echidna purba dan platipus mengindikasikan hubungan evolusioner yang lebih dekat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Penemuan ini secara radikal mengubah pandangan kita tentang evolusi monotremata, kelompok mamalia unik yang mencakup echidna dan platipus. Jika benar bahwa echidna berevolusi dari nenek moyang akuatik, maka kita perlu meninjau kembali narasi evolusi seluruh kelompok ini. Implikasi penemuan ini sangat besar, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperluas temuan ini.