Sebagai ibu menyusui, wajar jika Bunda bertanya-tanya tentang keamanan menyusui setelah mengonsumsi alkohol. Banyak mitos beredar, salah satunya adalah memompa dan membuang ASI bisa menghilangkan alkohol, padahal ini tidak benar. Memompa ASI tidak mempercepat proses pembersihan alkohol dari tubuh.
Konsumsi alkohol sesekali masih dianggap aman selama menyusui. Namun, konsumsi berlebihan atau binge drinking perlu dihindari. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang umumnya tidak berdampak signifikan pada bayi, tetapi konsumsi berlebihan bisa memengaruhi produksi ASI.
Efek Alkohol pada ASI dan Bayi
Alkohol dapat menurunkan kadar prolaktin dan oksitosin, hormon penting untuk produksi ASI. Konsumsi alkohol berlebihan dapat menurunkan suplai ASI dan mempersulit pengeluaran ASI saat menyusui.
Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat mengganggu refleks let down, yang dalam jangka panjang dapat memperpendek durasi menyusui akibat penurunan produksi ASI. Selain itu, alkohol yang dikonsumsi berlebihan saat menyusui dapat memengaruhi perkembangan, pertumbuhan, dan pola tidur bayi.
Kapan Boleh Menyusui Setelah Minum Alkohol?
Ibu menyusui yang telah mengonsumsi alkohol sebaiknya menunggu sekitar 2 jam per gelas minuman beralkohol sebelum kembali menyusui. Waktu ini memungkinkan kadar alkohol dalam ASI menurun. Jika tidak bisa menunggu, berikan ASI yang sudah diperah sebelumnya atau sebelum mengonsumsi alkohol.
Kadar alkohol dalam ASI biasanya mencapai puncaknya 30-60 menit setelah konsumsi. Alkohol umumnya dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2-3 jam per gelas minuman beralkohol. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin lama alkohol dapat dideteksi dalam ASI. Misalnya, 2 gelas alkohol dapat terdeteksi selama 4-5 jam, dan 3 gelas selama 6-8 jam.
Jika Bunda mengonsumsi alkohol berlebihan dan butuh waktu lebih dari 2 jam agar alkohol hilang dari sistem tubuh, memompa ASI bisa membantu mengurangi pembengkakan. Namun, ASI perah tersebut sebaiknya dibuang, bukan diberikan kepada bayi. Memompa dan membuang ASI tidak mempercepat hilangnya alkohol dari tubuh atau ASI.
Faktor yang Memengaruhi Seberapa Cepat Alkohol Keluar dari Tubuh
Kecepatan tubuh memproses alkohol dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Jumlah alkohol yang dikonsumsi
- Kecepatan konsumsi alkohol
- Konsumsi alkohol bersama makanan
- Berat badan ibu menyusui
- Kecepatan metabolisme alkohol dalam tubuh
Dampak Konsumsi Alkohol pada Bayi
Kekhawatiran utama terkait konsumsi alkohol saat menyusui adalah dampaknya pada bayi. Konsumsi alkohol dalam jumlah wajar seharusnya tidak menjadi masalah, terutama jika Bunda menunggu sekitar 2 jam sebelum menyusui. Namun, konsumsi berlebihan bisa berdampak negatif:
- Bayi sering mengantuk berlebihan
- Rentan mengalami retensi cairan (pembengkakan)
- Ketidakseimbangan hormon
- Potensi kinerja akademis yang buruk di masa depan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan ibu menyusui mengonsumsi minuman beralkohol, karena alkohol dapat masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol saat menyusui dapat memengaruhi kecerdasan anak.
Oleh karena itu, bijaklah dalam mengonsumsi alkohol selama menyusui demi kesehatan dan perkembangan optimal si kecil.