Ahmad Dhani Minta Maaf Atas Ucapannya yang Kontroversial

Ahmad Dhani, anggota DPR RI, menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung atas pernyataan kontroversialnya terkait ungkapan seksis dan plesetan marga "Pono". Permintaan maaf ini disampaikan setelah Dhani menerima sanksi ringan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI.

Dhani mengakui bahwa dirinya telah melakukan slip of the tongue, atau keseleo lidah, yang menyebabkan salah satu marga merasa marah dan tidak terima. Ia menegaskan bahwa selama ini tidak pernah berniat merendahkan atau menistakan suku manapun. Secara khusus, Dhani meminta maaf kepada keluarga besar marga "Pono" atas kejadian tersebut.

"Tapi kan sudah terjadi ya sudah, dan khusus perminta maaf untuk keluarga marga Pono, mohon maaf atas slip of the tongue yang pernah terjadi di acara diskusi hak cipta," ungkapnya.

Terkait ucapan seksisnya mengenai naturalisasi pemain bola, Dhani berdalih bahwa hal tersebut hanyalah perbedaan pandangan. Meskipun demikian, ia tetap akan menghormati dan mengikuti sanksi yang telah dijatuhkan oleh MKD. Dhani menyadari bahwa sebagai anggota DPR, dirinya harus menyesuaikan nilai-nilai pribadinya dengan nilai-nilai yang berlaku di parlemen.

MKD memutuskan bahwa Ahmad Dhani terbukti melanggar kode etik sebagai anggota dewan atas dua kasus yang berbeda, yaitu pelecehan terhadap marga Pono dan usulan naturalisasi pemain bola yang dianggap seksis. Atas pelanggaran tersebut, Dhani dijatuhi sanksi ringan berupa teguran lisan dan diminta untuk meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.

Kasus ini bermula ketika Dhani memplesetkan nama "Rayen Pono" menjadi "Rayen Porno" dalam sebuah undangan acara diskusi. Selain itu, Dhani juga mengusulkan agar PSSI melakukan naturalisasi terhadap pemain bola berusia di atas 40 tahun, yang kemudian dijodohkan dengan perempuan Indonesia agar menghasilkan pemain sepak bola berkualitas secara alami.

Usulan ini menuai kontroversi dan dianggap seksis oleh sebagian pihak.

Scroll to Top