Pemerintah Kabupaten Garut meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran rabies dengan menyediakan vaksin antirabies di sejumlah Puskesmas. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk melindungi masyarakat dari ancaman virus mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyatakan bahwa distribusi vaksin tidak dilakukan secara merata ke seluruh Puskesmas. Vaksin hanya ditempatkan di fasilitas kesehatan yang menjadi representasi wilayah, seperti bagian utara, selatan, dan perkotaan. Strategi ini didasarkan pada pemetaan wilayah yang rentan terhadap rabies, sehingga penyebaran vaksin menjadi lebih tepat sasaran dan efisien.
Penempatan vaksin di titik-titik strategis sebagai perwakilan wilayah bertujuan untuk meminimalkan risiko vaksin kedaluwarsa akibat tidak terpakai. Pasokan vaksin antirabies diperoleh langsung dari Kementerian Kesehatan. Meskipun demikian, jumlah pasti vaksin yang tersedia perlu dikonfirmasi lebih lanjut melalui pengecekan di instalasi farmasi daerah.
Vaksin rabies disiapkan sebagai langkah antisipasi jika ada warga yang digigit hewan dan berpotensi terinfeksi virus rabies. Meskipun saat ini belum ada laporan kasus rabies di Garut, vaksin tetap diberikan kepada korban gigitan, bahkan jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala klinis rabies. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan masyarakat.