Kanker usus adalah momok menakutkan. Kondisi ini bisa membuat seseorang tak lagi bisa buang air besar secara normal. Mencegahnya jauh lebih baik daripada mengobati. Konsumsi makanan bergizi dan olahraga rutin adalah investasi terbaik untuk kesehatan usus.
Pakar kesehatan menekankan, pola makan rendah serat adalah biang keladi utama kanker usus. Kurangi makanan olahan dan perbanyak sayur serta buah segar dalam menu harian.
Namun, perlu diingat, ada beragam faktor lain yang bisa memicu kanker usus. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup adalah kunci.
Penderita kanker usus kerap membutuhkan stoma, lubang buatan di perut sebagai jalur alternatif pembuangan. Pusat perawatan luka stoma seperti Wocare Clinic hadir untuk membantu pasien.
Yuk, cintai kesehatan! Jaga pola makan dan hindari makanan tidak sehat. Gaya hidup sehat adalah perisai terbaik melawan kanker usus.
Wocare Center mengidentifikasi lima jenis penyakit yang sering menyebabkan luka dan memerlukan penanganan khusus. Luka kanker, termasuk ostomate stoma, juga menjadi perhatian. Bahkan, kasus stoma pada anak-anak pun tak sedikit.
Tuti Widiastuti, seorang pejuang stoma, berbagi pengalamannya. Ia divonis kanker usus akibat pola makan buruk bertahun-tahun. Gemar mengonsumsi mi instan, makanan cepat saji, dan makanan bakar-bakaran yang mengandung zat karsinogenik adalah kebiasaannya dulu.
Di usia 25 tahun, Tuti harus berhadapan dengan kanker usus besar. Awalnya, ia mengalami BAB berdarah yang dikira ambeien. Lalu, BAB menjadi keras seperti kotoran kambing dan disertai sakit perut. Frekuensi BAB pun berubah drastis.
Operasi dan pembuatan stoma menjadi jalan yang harus ditempuh. Kini, Tuti telah sembuh dari kanker dan hidup dengan stoma.
Sebagai penyandang stoma, Tuti bekerja di Wocare, memberikan dukungan moral bagi pasien lain. Ia percaya, motivasi dan semangat hidup adalah hal terpenting bagi mereka yang baru menjalani stoma.
Pesan Tuti sederhana: perbanyak sayur dan buah, rutin berolahraga, dan jalani pola hidup sehat. Usus sehat, hidup berkualitas!
