WASHINGTON, INDONESIA – Angkatan Laut Amerika Serikat mengalami kerugian, sebuah jet tempur mereka terhempas ke perairan Laut Merah. Kejadian ini dipicu kegagalan pesawat mendarat di kapal induk USS Harry S. Truman.
Malangnya, ini menjadi insiden kedua dalam waktu kurang dari dua minggu yang menimpa pesawat tempur dari kapal induk yang sama. Pesawat yang nahas tersebut adalah F/A-18F Super Hornet, jet tempur kursi ganda yang harganya mencapai 67 juta dolar AS atau setara lebih dari 1 triliun rupiah.
Menurut laporan, penyebab kecelakaan ini adalah kegagalan sistem penangkapan saat pendaratan. Pengait ekor pesawat gagal mengait kabel penahan di landasan kapal induk. "Proses penangkapan tidak berhasil, mengakibatkan pesawat meluncur dan terjatuh ke laut," ungkap seorang pejabat pertahanan.
Untungnya, kedua awak pesawat berhasil selamat berkat kursi pelontar dan segera dievakuasi oleh helikopter.
Sebelumnya, pada Senin (28 April 2025), insiden serupa menimpa jet F/A-18 lain dari kapal induk Truman. Kejadian yang berbeda ini mengakibatkan seorang pelaut terluka. Saat itu, jet jatuh ke laut bersama traktor yang sedang menariknya di dek kapal.
Di akhir tahun sebelumnya, F/A-18 yang beroperasi dari kapal Truman juga tak sengaja ditembak jatuh oleh kapal penjelajah rudal USS Gettysburg. Kedua pilot berhasil selamat dalam insiden tersebut.
Saat ini, USS Truman menjadi salah satu dari dua kapal induk AS yang ditempatkan di wilayah Timur Tengah. Sejak Maret, kapal ini turut serta dalam operasi terhadap kelompok Houthi di Yaman yang dianggap mengancam keamanan pelayaran di Laut Merah.
Setelah negosiasi yang panjang, mediator Oman mengumumkan bahwa AS dan Houthi telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.