Terungkap! Asal-Usul Luna Maya: Bukan Hanya Gadis Bali Biasa

Pernikahan Luna Maya dengan Maxime Bouttier yang menggunakan adat Jawa memicu rasa penasaran publik. Meskipun dikenal besar di Bali, dari manakah sebenarnya asal-usul aktris cantik ini?

Luna Maya Sugeng, lahir di Denpasar, Bali, memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan perpaduan budaya. Ayahnya, Uut Bambang Sugeng, adalah pria keturunan Jawa, sedangkan ibunya, Desa Maya Waltraud Maiyer, memiliki darah Austria.

Meskipun ibunda Luna Maya lebih dikenal publik, sang ayah ternyata bukan berasal dari Pulau Dewata, melainkan Jawa tulen. Uut Bambang Sugeng, yang wafat di usia muda, disebut-sebut berasal dari Bojonegoro, Cirebon, atau bahkan Yogyakarta. Yang pasti, ia memilih Bali sebagai tempat tinggal dan bertemu jodohnya.

Luna Maya memiliki dua kakak laki-laki, Ismael Dully dan Tipi Jabrik. Dibesarkan dalam keluarga multikultural dan multiagama, Luna Maya mengikuti keyakinan ayahnya, yaitu Islam.

Bakat seni Luna Maya juga diwarisi dari sang ayah. Ia bahkan menggelar pameran seni bertajuk ‘Double Flame’ untuk mengenang karya-karya lukis Uut Bambang Sugeng. Pameran tersebut menjadi bukti nyata darah seni yang mengalir dalam diri Luna Maya.

Luna Maya kerap berbagi cerita tentang kedua orang tuanya di media sosial. Foto-foto lawas memperlihatkan Uut Bambang Sugeng sebagai seorang seniman nyentrik dengan rambut panjang dan tato di dada. Potret masa muda kedua orang tuanya juga menggambarkan kecantikan sang ibu dan kegagahan sang ayah.

Banyak warganet berpendapat bahwa Luna Maya mewarisi kecantikan dari sang ibu, namun ada pula yang melihat kemiripan wajahnya dengan sang ayah. Hal ini semakin memperkuat bahwa keturunan Jawa tetap melekat pada diri Luna Maya, bukan hanya dari nama belakang, tetapi juga dari nilai-nilai budaya yang diwariskan.

Uniknya, meskipun ibunya berasal dari Austria, Luna Maya tetap menggunakan panggilan ‘ibu’ dan ‘bapak’ untuk orang tuanya. Hal ini mencerminkan penghormatan terhadap budaya Jawa dalam keluarganya.

Ibunda Luna Maya, Desa Maya Waltraud Maiyer, kini menjalani kehidupan sederhana di Bali. Meskipun berdarah Austria, ia memilih menetap di Bali dan pernah mengajar di taman kanak-kanak. Kesederhanaan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, dan dinilai sebagai faktor yang membentuk kepribadian Luna Maya yang rendah hati. Rumah Desa di Bali juga terkesan sederhana dan jauh dari kemewahan.

Scroll to Top