Gunungkidul Gencar Lacak Penderita TBC Aktif untuk Kendalikan Penyebaran

Dinas Kesehatan Gunungkidul tengah fokus menjalankan program pelacakan (tracing) penderita Tuberkulosis (TBC) aktif di seluruh wilayah Bumi Handayani. Kegiatan intensif ini berlangsung mulai 22 April hingga 12 Juni 2025.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menekan angka penularan TBC. Program yang dinamakan Active Case Finding Tuberkolosis (ACF TB) melibatkan seluruh 30 puskesmas yang tersebar di 18 kapanewon (kecamatan) di Gunungkidul.

Target utama dari program ini adalah menjangkau setidaknya 3.000 warga yang berisiko tinggi tertular TBC, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC, misalnya tinggal serumah. Melalui pelacakan ini, diharapkan dapat mendeteksi secara dini kasus-kasus TBC sehingga penanganan dan pengobatan dapat segera diberikan.

Skrining yang dilakukan menjadi cara efektif untuk mengidentifikasi penderita TBC, baik yang suspek maupun yang sudah terkonfirmasi positif. Keberhasilan skrining di tahun 2024 menjadi pendorong untuk terus mengoptimalkan kegiatan ini.

Program pelacakan penderita TBC ini juga menjadi salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Gunungkidul. Semakin banyak kasus yang terdeteksi, semakin mudah pula upaya pengobatan dan pencegahan penyebaran penyakit ini. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat Gunungkidul yang sehat, kuat, dan memiliki masa depan yang hebat.

Dinas Kesehatan Gunungkidul mengajak masyarakat untuk proaktif memeriksakan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala TBC. Perlu diingat bahwa TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, penyebaran TBC dapat dikendalikan dan masyarakat Gunungkidul dapat hidup lebih sehat.

Scroll to Top