JAKARTA – Aktor Krisna Mukti mengungkapkan masa sulit yang dialaminya setelah lama vakum dari dunia hiburan. Kegagalan dalam Pemilu 2019-2024 sebagai calon legislatif telah memberikan dampak yang signifikan pada kehidupannya.
Krisna mengaku telah menginvestasikan lebih dari Rp10 miliar untuk biaya kampanye politiknya. Pada pencalonan yang kedua ini, ia memiliki ambisi besar untuk mendapatkan kursi di parlemen.
"Saya mengeluarkan dana sekitar Rp10 miliar lebih. Bahkan, ada yang mengeluarkan Rp15 hingga Rp20 miliar," ujarnya.
Sayangnya, kegagalan tersebut menyebabkan masalah finansial dan tekanan mental yang berat. Krisna sempat mengalami stres karena merasa perjuangan dan pengorbanannya sia-sia. Namun, ia bersyukur masih bisa menjaga kesehatan mentalnya.
"Melihat semua pencapaian yang telah diraih sebelumnya tiba-tiba hilang, rasanya sangat menyakitkan. Tetapi saat itu, saya masih memiliki harapan untuk kembali ke dunia hiburan, bermain sinetron, bernyanyi, atau menjadi pembawa acara," ungkapnya.
Namun, harapan tersebut pupus ketika pandemi Covid-19 melanda dan menghantam industri hiburan. Krisna menyadari bahwa sebagai seorang seniman, pekerjaannya yang melibatkan interaksi langsung dengan banyak orang menjadi terhambat.
"Karena saat itu, seniman dilarang bekerja. Pekerjaan kami selalu melibatkan banyak orang. Mental saya terpengaruh. Untungnya, saya tidak sampai mengalami gangguan jiwa," tambahnya.
Krisna awalnya yakin popularitasnya akan membantunya bangkit dari kesulitan ekonomi. Namun, kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapannya.
"Saya pikir akan mudah untuk kembali ke dunia sinetron. Ternyata tidak semudah itu. Harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan. Tabungan habis, benar-benar nol, bahkan bisa dibilang minus," pungkas Krisna dengan nada pasrah.