Pasar Keuangan Indonesia Siap Bangkit: Sentimen Positif Mendorong Optimisme

Pasar keuangan Indonesia bersiap untuk rebound setelah mengalami koreksi pada perdagangan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah diharapkan kembali menguat, didorong oleh kombinasi sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,8% ke level 7.188,35, mengakhiri reli yang telah berlangsung selama sebulan terakhir. Aksi ambil untung menjadi faktor utama koreksi ini, dengan saham-saham seperti TPIA, GOTO, dan DCII menjadi pemberat utama indeks. Rupiah juga mengalami pelemahan tipis, terpengaruh oleh volatilitas arah kebijakan perdagangan Amerika Serikat.

Namun, harapan untuk pemulihan pasar keuangan Indonesia hari ini cukup tinggi. Beberapa faktor yang menjadi pendorong optimisme antara lain:

Sentimen Positif Global:

  • Penundaan Tarif AS terhadap Uni Eropa: Keputusan Presiden Donald Trump untuk menunda penerapan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli disambut baik oleh pasar global. Hal ini meredakan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas dan memberikan sentimen positif bagi investor.
  • Kenaikan Rating Pasar Berkembang oleh JP Morgan: JP Morgan menaikkan rating pasar berkembang, termasuk Indonesia, menjadi overweight. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti meredanya tensi perang dagang, pemulihan ekonomi China, pelemahan dolar AS, valuasi yang atraktif, serta peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

Sentimen Positif Domestik:

  • Guyuran Likuiditas dari Bank Indonesia: Bank Indonesia (BI) kembali menambah pasokan likuiditas ke sektor perbankan sebesar Rp80 triliun melalui Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM). Langkah ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit yang produktif dan menjaga stabilitas likuiditas sistem keuangan.
  • Kerja Sama Investasi dengan China: Danantara Indonesia memperkuat kerja sama dengan China dalam rangka menjajaki peluang investasi jangka panjang. Dukungan dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) membuka peluang pendanaan untuk proyek energi terbarukan di Indonesia.
  • Insentif Fiskal Pemerintah: Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif fiskal untuk mendongkrak perekonomian, termasuk bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp150 ribu per bulan selama dua bulan bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Selain itu, terdapat pula diskon transportasi, tarif tol, tarif listrik, tambahan alokasi bansos, dan perpanjangan program diskon iuran JKK.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini:

Sejumlah agenda dan rilis data penting juga akan mewarnai pasar hari ini, antara lain peluncuran program "Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis AI", Indonesia Maritime Week 2025, Leaders Forum: Unlocking Investments for Jakarta’s Transformation to TOP #50 Global City by 2030, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 Telkom, konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan, dan berbagai agenda emiten seperti pembagian dividen, RUPS, dan public expose.

Dengan kombinasi sentimen positif global dan domestik, pasar keuangan Indonesia diharapkan dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik pada perdagangan hari ini. Investor akan mencermati perkembangan terkini dan agenda-agenda penting yang dapat mempengaruhi arah pasar.

Scroll to Top