Pemangkasan Anggaran NASA Ancam Pertahanan Bumi dari Asteroid: Misi Krusial dalam Bahaya

Pemangkasan anggaran yang direncanakan untuk NASA oleh pemerintah Amerika Serikat memunculkan kekhawatiran serius terkait kemampuan umat manusia untuk melindungi diri dari ancaman asteroid. Kebijakan ini berpotensi menghambat upaya penting dalam mendeteksi dan melacak objek luar angkasa yang berpotensi menabrak Bumi dan menyebabkan bencana dahsyat.

Salah satu proyek utama yang terancam adalah Near-Earth Object (NEO) Surveyor, teleskop ruang angkasa khusus yang dirancang untuk memantau asteroid dan komet berbahaya. Misi ini merupakan langkah krusial setelah keberhasilan misi DART (Double Asteroid Re-Direction Test), yang berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos. NEO Surveyor akan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi ancaman potensial sebelum DART perlu diaktifkan.

"Saat ini, kami belum menemukan objek besar yang berisiko signifikan menabrak Bumi dalam 100 tahun ke depan," ungkap seorang pejabat NASA. "Namun, masih banyak objek yang belum terdeteksi. Misi ini akan meningkatkan kemampuan kami untuk menemukan, mengukur, dan memahami bahaya yang ditimbulkan NEO bagi kita."

Baru-baru ini, para ahli menemukan asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam Bumi pada 22 Desember 2032. Asteroid dengan lebar 40-100 meter ini memiliki ukuran yang sama dengan asteroid yang pernah menyebabkan kerusakan parah ribuan tahun lalu. Meski ukuran pastinya masih belum dipastikan, asteroid ini mengingatkan kita akan potensi ancaman dari luar angkasa.

NEO Surveyor memiliki keunggulan dalam mendeteksi objek astronomi menggunakan deteksi inframerah, yang tidak terlihat oleh mata manusia dan sebagian besar teknologi saat ini. Strategi ini diharapkan memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan metode tradisional yang hanya mengandalkan pantulan sinar Matahari.

Kekhawatiran muncul bahwa tanpa deteksi yang memadai, kejadian asteroid Chelyabinsk pada tahun 2013, yang meledak di atas langit Rusia dengan kekuatan 30 kali lebih besar dari bom Hiroshima, dapat terulang kembali, bahkan dengan dampak yang lebih parah.

Meskipun NEO Surveyor belum dapat mendeteksi semua asteroid berbahaya, para ahli yakin proyek ini dapat mendeteksi objek yang berada sangat dekat dengan Bumi, termasuk objek yang sulit terdeteksi dengan metode lain.

Saat ini, para peneliti telah melacak orbit 38 ribu objek dekat Bumi, termasuk lebih dari 2,5 ribu objek yang berpotensi berbahaya. Tabrakan dengan salah satu objek ini dapat menimbulkan dampak yang sangat menghancurkan.

Rencananya, NEO Surveyor akan diluncurkan pada tahun 2028. Namun, peluncuran dapat dipercepat jika NASA mendapatkan pendanaan yang memadai. Ancaman hantaman asteroid adalah ancaman nyata, sebagaimana dibuktikan oleh kepunahan dinosaurus 66 juta tahun lalu akibat hantaman asteroid di lepas pantai yang sekarang dikenal sebagai Meksiko.

Scroll to Top