Venus, planet tetangga kita yang sering disebut saudara kembar Bumi, menyimpan kejutan besar. Penelitian terbaru mengungkap bahwa Venus ternyata masih aktif secara geologis! Kabar ini mengguncang dunia ilmu pengetahuan dan membuka tabir misteri planet yang selama ini dianggap mati.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances ini didasarkan pada analisis data dari wahana Magellan. Ilmuwan menemukan bukti material panas yang naik dari interior Venus, menandakan proses geologi masih berlangsung di sana. Hal ini menunjukkan Venus memiliki dinamika internal yang lebih mirip Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Meskipun tidak memiliki lempeng tektonik seperti Bumi, permukaan Venus terus menerus dibentuk oleh lava yang muncul dari dalam. Para peneliti fokus pada struktur unik di permukaan Venus yang disebut "coronae." Coronae adalah struktur oval besar yang terbentuk saat batuan panas dari mantel dalam mendorong kerak ke atas, kemudian permukaannya runtuh membentuk pola melingkar. Penelitian menunjukkan banyak coronae yang masih aktif dan dalam proses pembentukan.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang proses bawah permukaan yang membentuk Venus. Menariknya, struktur coronae mungkin pernah ada di Bumi pada masa awal pembentukannya, sebelum munculnya lempeng tektonik.
Studi ini menggabungkan data gravitasi dan topografi untuk memahami proses-proses tersembunyi di bawah permukaan Venus. Hasil simulasi pembentukan coronae sangat cocok dengan data asli, hingga membuat para peneliti terkejut. Dari 75 coronae yang dianalisis, sebagian besar berada di atas gumpalan mantel yang ringan, mengindikasikan aktivitas geologis aktif.
Kerak Venus juga tergolong sangat tipis di beberapa lokasi, sehingga mudah retak atau mencair. Proses pelepasan atau pencairan kerak ini berperan penting dalam mengatur struktur permukaan Venus dan mendaur ulang material ke dalam planet. Hal ini berpotensi memicu aktivitas vulkanik dan memengaruhi atmosfer Venus.
Temuan ini menjadi landasan penting bagi misi-misi masa depan ke Venus. Misi VERITAS milik NASA akan memetakan permukaan Venus dengan resolusi yang lebih tinggi dari sebelumnya, sementara misi DAVINCI akan meneliti atmosfer dan kimia permukaan Venus. Badan Antariksa Eropa juga merencanakan misi EnVision untuk melakukan pemetaan resolusi tinggi.
Misi-misi ini diharapkan dapat merevolusi pemahaman kita tentang geologi Venus dan implikasinya bagi Bumi purba. Dengan data baru, kita dapat mengungkap lebih banyak rahasia Venus dan membandingkannya dengan Bumi, membantu kita memahami evolusi planet kita sendiri.