GAZA – Kelompok Houthi dari Yaman semakin gencar melakukan blokade udara terhadap Israel, dengan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv menjadi sasaran utama yang menyebabkan gangguan penerbangan signifikan.
Juru bicara militer Houthi mengumumkan peluncuran rudal balistik hipersonik ke Bandara Lod (Ben Gurion), sebagai bagian dari operasi militer yang intensif. Serangan ini diklaim berhasil mencapai target, memaksa jutaan warga Israel mencari perlindungan dan menghentikan sementara operasional bandara. Serangan ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka, serta respon atas agresi Israel di Gaza.
Houthi menegaskan bahwa operasi mereka akan terus berlanjut, bahkan ditingkatkan, hingga agresi di Gaza dihentikan dan blokade terhadap wilayah Palestina dicabut.
Alasan Houthi Targetkan Bandara Israel
Serangan Houthi bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa faktor utama:
1. Blokade Udara
Serangan rudal ini merupakan bagian dari strategi blokade udara yang diterapkan Houthi terhadap Israel. Pembatasan penerbangan de facto ini telah menyebabkan beberapa maskapai internasional mematuhi larangan tersebut, mengganggu aktivitas di Bandara Lod.
2. Gangguan Penerbangan Internasional
Serangan rudal sebelumnya yang terjadi dekat Bandara Ben Gurion telah mendorong British Airways untuk memperpanjang penangguhan penerbangan ke Israel hingga 31 Juli, karena alasan keamanan. Maskapai lain juga menangguhkan layanan atau menilai kembali rute penerbangan mereka.
3. Menciptakan Status Darurat
Meningkatnya kekhawatiran atas keamanan penerbangan telah mendorong beberapa maskapai asing untuk meminta Kementerian Transportasi Israel untuk mengumumkan keadaan darurat. Hal ini akan memungkinkan penyesuaian regulasi untuk meringankan beban keuangan yang dihadapi maskapai akibat gangguan penerbangan yang berkepanjangan, termasuk penangguhan kewajiban kompensasi penumpang.