Brigitte Macron: Lebih dari Sekadar Ibu Negara, Pendamping Setia Presiden Prancis

Sosok Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat usai video yang memperlihatkannya "menampar" Presiden Emmanuel Macron di Vietnam viral. Insiden yang kemudian diklarifikasi sebagai candaan itu, kembali menyoroti profil seorang wanita yang jauh dari kata konvensional.

Brigitte Marie-Claude Trogneux, lahir dari keluarga berada pemilik bisnis cokelat ternama, tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan pendidikan dan seni. Kariernya sebagai guru bahasa Prancis dan Latin membawanya bertemu dengan Emmanuel Macron, muridnya di Lycée la Providence, Amiens.

Pertemuan mereka, yang terbentang jurang usia 24 tahun, awalnya ditentang keras. Keluarga Macron bahkan mengirim Emmanuel ke Paris untuk menjauhkannya dari Brigitte. Namun, cinta mereka terbukti lebih kuat. Brigitte akhirnya bercerai dan menikah dengan Emmanuel pada tahun 2007.

Pernikahan yang tidak lazim ini menjadi sorotan global saat Macron mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2017.

Lebih dari Sekadar Pendamping

Brigitte bukan hanya sekadar ibu negara. Ia digambarkan sebagai sosok yang sangat protektif dan memberikan masukan tajam kepada suaminya. Bahkan, ia disebut sebagai "pembaca pidato terakhir" sebelum Macron menyampaikan pidato penting.

Aktif dalam berbagai program sosial, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan dan autisme, Brigitte menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu penting. Ia juga berperan aktif dalam kampanye melawan perundungan di sekolah dan mempromosikan literasi.

Gaya dan Citra

Gaya busana Brigitte yang chic dan elegan, seringkali menjadi sorotan media. Ia membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk tampil memukau dan menjadi simbol kekuatan feminin di panggung politik.

Meskipun seringkali menjadi sasaran kritik karena perbedaan usia dengan suaminya, Brigitte tetap tegar dan tidak mencari pembelaan. Ia justru menunjukkan bahwa cinta yang tulus dan saling menghormati dapat menembus segala batasan.

Brigitte Macron adalah sosok inspiratif. Ia mendampingi suaminya, sekaligus mendampingi perubahan zaman, di mana perempuan dinilai dari kontribusinya, bukan usianya.

Scroll to Top