Restoran Ayam Goreng Widuran yang melegenda di Solo mendadak viral. Seorang pegawai mengungkap fakta mengejutkan tentang penggunaan minyak goreng di tempatnya bekerja. Menurut pengakuan Nanang, karyawan bagian penggorengan yang telah bekerja selama 10 tahun, restoran tersebut menggunakan minyak babi khusus untuk membuat kremesan ayam yang renyah.
Pengakuan ini bermula dari unggahan di media sosial yang mempertanyakan kurangnya transparansi pihak restoran terkait penggunaan bahan non-halal. Banyak pelanggan, terutama umat Muslim, merasa terkejut baru mengetahui bahwa kremesan andalan Ayam Goreng Widuran ternyata menggunakan minyak babi. Padahal, restoran ini dikenal dengan ayam kampung berbumbu rempah dan kremesan yang gurih.
Publik pun ramai memberikan respons negatif atas sikap restoran yang dianggap tidak jujur karena tidak mencantumkan label non-halal secara jelas. Setelah kehebohan ini mencuat, manajemen Ayam Goreng Widuran akhirnya meminta maaf melalui media sosial. Mereka mengklaim telah mencantumkan informasi non-halal di seluruh cabang restoran dan media sosial resmi mereka, serta menambahkan keterangan ‘nonhalal’ di bio Instagram dan Google Review.
Pegawai lain bernama Ranto juga membenarkan bahwa kremesan yang menjadi pelengkap ayam goreng tersebut digoreng menggunakan minyak babi. Ia menambahkan bahwa pihak restoran telah memberikan pemberitahuan terkait status non-halal kremesan tersebut. Meskipun demikian, kontroversi ini tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.