KYIV – Ukraina berduka atas kehilangan seorang pilot F-16 muda, Pavlo Ivanov (26), yang gugur dalam tugas setelah pesawat tempur yang dikemudikannya ditembak jatuh oleh sistem rudal S-400 Rusia.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Angkatan Udara Ukraina, yang menyatakan Ivanov gugur saat menjalankan misi tempur pada 12 April 2025. Melalui pernyataan di Telegram, Angkatan Udara memberikan penghormatan atas dedikasi dan keberanian sang pilot. Mereka menegaskan bahwa pilot Ukraina berjuang sekuat tenaga dengan kemampuan manusia dan teknis yang ada, mempertaruhkan nyawa setiap kali melaksanakan tugas.
Penyelidikan atas insiden ini telah diluncurkan oleh komisi antardepartemen, sebagaimana diumumkan oleh Angkatan Udara Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelensky juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian Ivanov, berjanji bahwa respons Ukraina akan "kuat dan tepat". Sebagai bentuk penghormatan tertinggi, Ivanov secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina.
F-16, pesawat tempur canggih yang dipasok oleh Barat, memainkan peran penting dalam operasi ofensif dan defensif Ukraina. Pesawat ini digunakan untuk mencegat rudal dan drone Rusia selama serangan udara, serta meluncurkan serangan terhadap posisi pasukan Rusia di garis depan.
Kepergian Ivanov menjadi kehilangan kedua bagi Ukraina sejak menerima F-16. Sebelumnya, Oleksii Mes menjadi pilot F-16 pertama yang gugur setelah pesawatnya jatuh pada Agustus lalu.
Sumber militer Ukraina mengungkapkan bahwa F-16 yang dikemudikan Ivanov ditembak jatuh oleh rudal dari sistem pertahanan udara S-400 atau rudal udara-ke-udara R-37. Indikasi ini menyoroti adaptasi strategis Rusia dan tantangan yang dihadapi Ukraina dalam mengintegrasikan teknologi Barat ke medan perang.
Laporan dari media menyebutkan bahwa tiga rudal ditembakkan ke F-16, dan salah satunya berhasil mengenai sasaran. Pejabat Ukraina menepis kemungkinan tembakan dari pihak sendiri, menegaskan bahwa tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang aktif di area kejadian.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pesawat Ukraina terkena rudal permukaan-ke-udara, tanpa memberikan rincian spesifik tentang sistem yang terlibat.
S-400 Triumf, yang dikenal NATO sebagai SA-21 Growler, merupakan tulang punggung pertahanan udara Rusia. Sistem ini, yang mulai beroperasi pada tahun 2007, dianggap sebagai salah satu sistem rudal permukaan-ke-udara tercanggih di dunia.