Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kerap menjadi sorotan publik akibat pernyataan dan kebijakan yang menuai pro dan kontra. Beberapa pernyataannya bahkan dinilai "berbahaya" oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal ini memicu reaksi dari sejumlah guru besar kedokteran di berbagai universitas di Indonesia.
Beberapa pernyataan kontroversial Menkes Budi meliputi:
- Ukuran Celana Jeans: Dalam sebuah acara, Menkes Budi menyatakan bahwa pria dengan ukuran celana jeans di atas 32-33 cenderung obesitas dan berisiko meninggal lebih cepat. Meskipun kemudian diklarifikasi sebagai peringatan untuk menjaga lingkar pinggang, pernyataan ini tetap menuai kritik.
- Gaji dan Kesehatan: Menkes Budi juga pernah menyatakan bahwa orang dengan gaji Rp15 juta pasti lebih sehat dan pintar dibandingkan yang bergaji Rp5 juta. Pernyataan ini juga dinilai tidak tepat karena faktor kesehatan dipengaruhi banyak hal, bukan hanya gaji.
- Stetoskop Tidak Ilmiah: Pernyataan Menkes Budi tentang penggunaan stetoskop oleh dokter jantung yang dianggap "tidak ilmiah" juga memicu perdebatan. Meskipun diklarifikasi bahwa stetoskop tetap diperlukan namun perlu ditunjang pemeriksaan lain, IDI menilai pernyataan ini berbahaya.
- Tukang Gigi di Puskesmas: Usulan Menkes Budi agar tukang gigi diperbolehkan praktik di puskesmas juga menuai kontroversi, yang kemudian diralat.
Selain pernyataan, beberapa kebijakan Menkes Budi juga menjadi sorotan:
- Independensi Kolegium: Kebijakan terkait posisi kolegium, badan otonom dalam dunia kedokteran, menimbulkan kekhawatiran akan intervensi pemerintah. Para guru besar menekankan pentingnya menjaga independensi kolegium untuk melindungi mutu dan kompetensi profesi. Pemerintah mengklaim posisi badan ini lebih independen dibandingkan sebelumnya.
- Pengembangan Rumah Sakit Vertikal: Rencana Kementerian Kesehatan untuk memperbanyak rumah sakit vertikal dan menggunakannya sebagai basis utama pendidikan dokter spesialis (PPDS) di luar sistem universitas juga menuai kritik. Para guru besar khawatir akan muncul ketimpangan kualitas dokter dan mengancam proses pendidikan kedokteran.
- Cek Kesehatan Gratis: Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dikoordinasi Kementerian Kesehatan mendapat sambutan baik, namun perlu ditindaklanjuti dengan sistem rujukan yang baik. Pemeriksaan kesehatan mental juga dinilai perlu dimasukkan dalam paket skrining CKG.
Sejumlah fakultas kedokteran di Indonesia menggelar seruan dan protes, mempertanyakan berbagai kebijakan menteri kesehatan yang dianggap mengganggu independensi kolegium dan sistem pendidikan dokter spesialis. Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil merupakan bagian dari upaya mengatasi tantangan mendasar dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
IDI merasa tidak lagi dilibatkan dalam perumusan kebijakan kesehatan sejak 2023. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya partisipasi bermakna dari organisasi profesi dalam penyusunan kebijakan kesehatan.