Korea Utara Geram dengan Rencana ‘Golden Dome’ Amerika Serikat

Korea Utara mengecam keras inisiatif sistem pertahanan rudal ‘Golden Dome’ yang digagas oleh Presiden AS Donald Trump. Pyongyang menilai rencana ini sangat berbahaya dan berpotensi memicu perlombaan senjata di luar angkasa.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa sistem tersebut adalah ancaman serius bagi keamanan negara-negara pemilik senjata nuklir. Mereka menuduh AS berupaya memiliterisasi luar angkasa, yang dapat mengubahnya menjadi medan perang nuklir potensial.

Golden Dome dirancang untuk mendeteksi dan mencegat serangan rudal pada empat tahap: sebelum peluncuran, saat awal peluncuran, saat terbang di udara, dan saat mendekati target. Sistem ini akan mencakup kemampuan berbasis darat dan luar angkasa, termasuk potensi penempatan rudal pencegat di orbit.

Pentagon telah mengembangkan beberapa opsi untuk Golden Dome, dengan perbedaan utama terletak pada jumlah satelit, sensor, dan rudal pencegat luar angkasa yang akan digunakan. Badan Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan bahwa komponen berbasis luar angkasa saja dapat menelan biaya hingga USD542 miliar dalam 20 tahun ke depan.

Para pejabat Pentagon telah lama memperingatkan tentang kecanggihan rudal terbaru yang dikembangkan oleh Cina dan Rusia. Golden Dome dianggap sebagai langkah penting untuk mengatasi ancaman ini dengan mencegat rudal musuh pada tahap awal penerbangan.

Jenderal Chance Saltzman, Kepala Angkatan Luar Angkasa AS, menyatakan bahwa senjata luar angkasa yang dibayangkan untuk Golden Dome mewakili kebutuhan baru untuk misi-misi yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Scroll to Top