Di era industri modern ini, peningkatan produktivitas kerja tidak hanya bergantung pada efisiensi mesin dan proses, tetapi juga pada kesejahteraan pekerja sebagai aset utama. Ergonomi, sebagai bagian integral dari Teknik Industri, memegang peranan vital dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal.
Ergonomi, yang berasal dari bahasa Yunani "ergon" (kerja) dan "nomos" (aturan), secara sederhana dapat diartikan sebagai "aturan kerja". Dalam konteks Teknik Industri, fokus ergonomi adalah menyesuaikan sistem kerja dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, sehingga tercipta kondisi kerja yang aman, nyaman, dan efisien. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari desain stasiun kerja, pemilihan alat, tata letak ruang, pengaturan beban kerja, hingga penjadwalan waktu istirahat.
Penerapan prinsip ergonomi dapat secara signifikan mengurangi risiko kelelahan, cedera akibat gerakan berulang, serta meningkatkan kepuasan kerja. Desain kerja yang kurang baik dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya kesehatan perusahaan.
Contohnya, dalam industri manufaktur, banyak pekerja yang terpapar kondisi kerja yang tidak ergonomis, seperti duduk dalam waktu lama atau melakukan gerakan berulang dengan postur tubuh yang salah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal, seperti nyeri punggung, leher, atau pergelangan tangan. Dengan menerapkan desain meja kerja yang sesuai, menyediakan kursi ergonomis, dan mengatur waktu istirahat yang cukup, produktivitas dapat meningkat secara signifikan.
Selain industri manufaktur, ergonomi juga memiliki peran penting dalam lingkungan kerja digital. Pekerja yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti computer vision syndrome, kelelahan mental, dan masalah postur tubuh. Oleh karena itu, ergonomi juga mencakup desain antarmuka digital yang baik, pencahayaan ruangan yang memadai, dan pengaturan jadwal kerja yang seimbang untuk menjaga kesehatan mental dan fisik pekerja kantoran.
Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya ergonomi masih perlu ditingkatkan, terutama di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program pelatihan dan audit ergonomi dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan ini.
Penerapan ergonomi yang tepat bukan hanya tentang menciptakan kenyamanan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Lingkungan kerja yang ergonomis dapat meningkatkan tingkat kehadiran karyawan, mengurangi angka kecelakaan kerja, dan pada akhirnya, menjaga dan meningkatkan produktivitas.