Adaptasi Live-Action Lilo & Stitch: Nostalgia yang Belum Sempurna

Setelah penantian panjang, Lilo & Stitch versi live-action akhirnya tiba. Film ini mengisahkan kembali cerita familiar tentang persahabatan unik antara seorang gadis kecil bernama Lilo dan makhluk asing eksperimen bernama Stitch yang terdampar di Bumi.

Film ini dibuka dengan kaburnya Experiment 626, yang kemudian dikenal sebagai Stitch. Kita kemudian diperkenalkan dengan Lilo, seorang gadis yang berjuang mengatasi kesedihan setelah kehilangan orang tuanya dan tinggal hanya bersama kakaknya, Nani. Pertemuan Lilo dan Stitch mengubah hidup mereka berdua selamanya.

Adaptasi ini berusaha setia pada inti cerita aslinya, dengan beberapa penambahan dan pengurangan. Salah satu poin yang diperkuat adalah dilema yang dihadapi Nani. Dalam versi ini, Nani tidak hanya berduka, tetapi juga harus mengorbankan cita-citanya demi merawat Lilo. Hal ini menambah kedalaman hubungan mereka dan meningkatkan urgensi Nani untuk mengendalikan perilaku Lilo.

Yang patut diapresiasi adalah bagaimana film ini mempertahankan kekacauan dan keunikan hubungan Lilo dan Stitch. Meskipun petualangan mereka tidak seekstrem versi animasi, film ini berhasil menghidupkan Lilo sebagai karakter yang ekspresif. Tingkah laku Stitch yang sulit dikendalikan dan ikatan emosionalnya dengan Lilo tetap menjadi daya tarik utama dan jantung dari film ini.

Maia Kealoha, pemeran Lilo, berhasil membawakan karakter ini dengan baik. Ia tidak hanya menangkap esensi Lilo, tetapi juga menghadirkan kepolosan yang membuat karakter ini terasa hidup. Chemistry antara Kealoha dan Sydney Elizabeth Agudong (pemeran Nani) juga cukup meyakinkan, sehingga momen-momen dramatis dalam film ini terasa menyentuh.

Sayangnya, versi live-action ini tidak sepenuhnya menangkap keceriaan dan kelucuan dari versi animasinya. Meskipun visual Hawaii yang indah berhasil ditampilkan, medium live-action kurang mampu menghadirkan ekspresi dan kebebasan gerak yang menjadi ciri khas animasi. Momen-momen komedi yang ikonik, seperti adegan karakter yang gagal makan es krim, terasa kurang maksimal dalam format live-action.

Secara keseluruhan, Lilo & Stitch versi live-action ini belum mampu menyaingi keajaiban versi aslinya. Namun, mengingat banyak adaptasi live-action Disney yang kurang berhasil, film ini patut diapresiasi. Menonton Stitch yang nakal berubah menjadi makhluk yang menggemaskan tetap menjadi pengalaman yang menyenangkan. Suasana tropis Hawaii, lagu-lagu Elvis, dan kisah yang menghangatkan hati tetap menjadi daya tarik utama yang sulit ditolak.

Scroll to Top